PerbedaanUtama Antara Stakeholder dan Shareholder. Perbedaan utama antara pemegang saham dan pemangku kepentingan terkait kepentingan mereka terhadap suatu perusahaan. Berikut ini adalah perbedaan tersebut antara lain: Status kepemilikan; Shareholder adalah sebagai pemegang saham yang memiliki saham mayoritas pada sebuah perusahaan. Berikutperbedaan antara pemegang saham dan pemangku kepentingan: Orang yang memegang saham perusahaan dikenal sebagai Pemegang Saham. Pihak yang memiliki saham di perusahaan atau organisasi dikenal sebagai Stakeholder. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan karena mereka telah membeli saham keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. PerbedaanStakeholder dengan Shareholder - Hanya dua huruf yang memisahkan kata " Stakeholder " dari " pemangku kepentingan ", namun kedua huruf kecil itu memiliki pengaruh yang besar. Meskipun sering digunakan secara bergantian, sebenarnya ada perbedaan besar antara pemegang saham dan pemangku kepentingan. PengertianShareholder dan Stockholder By Gumelar Ardiansyah Posted on June 8, 2022 ini akan membahas tentang pengertian shareholder atau stockholder beserta teori perbedaan, dan contohnya. Denganmenggunakan sudut pandang perbedaan kepentingan antara stakeholders. Dengan menggunakan sudut pandang perbedaan. School Terbuka University; Course Title UT DISKUSI2; Uploaded By AgentOtter9772. Pages 22 This preview shows page 13 - 15 out of 22 pages. PerbedaanStakeholder dan Shareholder - Untuk kamu para remaja yang melakukan usaha dengan lebih dari satu pemilik, tentu tidak asing lagi degan istilah shareholder dan stakeholder. Shareholder, atau juga Stockholder merupakan Individu, Organisasi, Perusahaan atau badan hukumyang memiliki satu atau lebih saham dalam suatu perusahaan . – Istilah stakeholder dan shareholder sering kali disebutkan dalam dunia bisnis. Kedua istilah ini dianggap memiliki arti yang sama. Walaupun hampir sulit dibedakan, namun keduanya memiliki fungsi dan wewenang yang berbeda. Hal ini karena keduanya memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah perusahaan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan stakeholder dan shareholder? Seberapa penting keduanya ada dalam keberlangsungan sebuah perusahaan di masa mendatang? Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai istilah ini dalam dunia bisnis berikut ini. Pengertian Stakeholder dan Shareholder Perbedaan Stakeholder dan Shareholder Status Kepemilikan Saham Sudut Pandang Umur Kerja Sama Kategorisasi Jenis-Jenis Shareholder Hak-Hak dari Shareholder Pengertian Stakeholder dan Shareholder Pada dasarnya, pengertian stakeholder sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk sebuah organisasi, badan hukum, atau individu yang memiliki kepentingan finansial maupun pemangku utama melalui investasi, pekerjaan, atau kepemilikan. Di mana, pihak-pihak ini yang menjadi pengambil keputusan hingga proses implementasi bisnis di sebuah perusahaan. Dalam hal ini, stakeholder meliputi karyawan, manajer, konsumen, sampai pemegang saham. Walaupun stakeholder bisa menjadi pemegang saham suatu perusahaan, namun tidak semua stakeholder merupakan pemegang saham. Sementara pengertian shareholder atau biasa disebut stockholder adalah pemegang saham suatu perusahaan. Shareholder memiliki peran sebagai pihak yang dibutuhkan untuk mengembangkan perusahaan melalui modal. Tidak heran, jika pemegang saham perusahaan yaitu shareholder memiliki hak khusus berdasarkan jenis sahamnya dalam beberapa hal seperti memberikan suara saat memilih dewan direksi, membeli saham baru, mendapatkan dividen dan hak aset yang dimiliki perusahaan Oleh karena itu, stakeholder dan shareholder sangat erat hubungannya dalam hal bekerja sama untuk meningkatkan keuntungan dari bisnis perusahaan Selain dari pengertian, ada beberapa hal lainnya yang menjadi pembeda stakeholder dan shareholder. Dalam hal ini, mengacu pada fungsi dan wewenang di antara kedua istilah tersebut. Adapun sejumlah perbedaan stakeholder dan shareholder di antaranya Status Kepemilikan Saham Pengertian shareholder sendiri bisa mengacu pada saham mayoritas yang dimiliki sebuah perusahaan. Misalnya saja, shareholder memiliki 60% saham di sebuah perusahaan sehingga dapat memiliki wewenang atas perusahaan. Sedangkan untuk stakeholder sendiri tidak selalu memiliki saham dari perusahaan terkait. Walaupun sebenarnya diizinkan untuk memiliki saham perusahaan, namun sifatnya tidak harus. Sudut Pandang Perbedaan stakeholder dan shareholder selanjutnya juga tampak pada sudut pandang keduanya. Di mana, stakeholder berfokus dalam mencapai target secara jangka panjang, memperbaiki kondisi kerja, hingga memberikan pelayanan terbaik. Hal ini mengingat bahwa salah satu stakeholder perusahaan yaitu karyawan, maka stabilitas pekerjaan, tunjangan, kompensasi, dan lain-lainnya menjadi fokus penting. Sedangkan untuk shareholder yang menjadi pemegang saham, fokus terpenting perusahaan yaitu bagaimana meningkatkan harga saham, memperluas pasar baru, meningkatkan profitabilitas, membayar lebih banyak dividen, hingga membuat bisnis lebih menarik untuk mengundang lebih banyak investasi. Umur Kerja Sama Durasi dari hubungan stakeholder dan shareholder ke perusahaan juga berbeda. Di mana, stakeholder biasanya memiliki kepentingan secara panjang di sebuah bisnis. Hal ini bisa dilihat dari salah satu contoh stakeholder yaitu karyawan. Di mana, karyawan bergantung pada sebuah perusahaan untuk hidup atau pemasok yang melakukan kerja sama dengan perusahaan. Lain halnya, dengan shareholder atau pemegang saham yang bisa satu waktu menarik investasinya di sebuah perusahaan karena dirasa sudah tidak menguntungkan lagi maupun alasan lainnya. Kategorisasi Shareholder adalah pihak yang memiliki pemangku kepentingan perusahaan dengan hak suara maupun menuntut manajemen karena tidak melaksanakan tanggung jawabnya. Sedangkan stakeholder belum tentu memiliki saham di tempat mereka bekerja. Pemerintahan menjadi salah satu contoh dari stakeholder yang tidak menjadi pemegang saham. Pada dasarnya, shareholder adalah yang memiliki pengaruh besar terkait kebijakan suatu perusahaan berkat kepemilikan hak suara. Tidak heran, jika banyak perusahaan yang justru menyampingkan stakeholder demi mencapai keuntungan lebih. Akan tetapi, kini kebijakan perusahaan mulai berubah sejalan dengan adanya tanggung jawab sosial yang pada akhirnya sama-sama mempertimbangkan kepentingan stakeholder dan stockholder pada penentuan keputusan. Jenis-Jenis Shareholder Dalam dunia bisnis, shareholder terbagi menjadi dua jenis yaitu preferred shareholder dan common shareholder. Di mana, preferred shareholder adalah pihak dengan kepemilikan hak sejumlah saham pilihan pada suatu perusahaan. Dalam hal ini, hak suara yang dimaksud yaitu pengambilan keputusan mengenai pengelolaan struktur sebuah perusahaan dengan tetap menerima dividen sesuai ketentuan. Sedangkan untuk common shareholder adalah pemilik saham biasa pada suatu perusahaan. Di mana, jenis ini lebih lazim dan memiliki hak yang berhubungan dengan bisnis. Selain itu, common shareholder juga memiliki kendali atas pengelolaan perusahaan dengan mengajukan class action untuk kesalahan maupun pelanggaran yang mengancam manajemen bisnis. Hak-Hak dari Shareholder Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa shareholder adalah pihak yang memiliki hak suara atas keputusan maupun langkah yang akan diambil oleh suatu perusahaan. Di mana, ada banyak hak-hak yang dimiliki oleh pihak shareholder, di antaranya Memeriksa buku maupun catatan perusahaan. Memberikan suara dalam menemukan solusi untuk masalah penting perusahaan seperti menunjuk direktur hingga membuat keputusan tentang kemungkinan merger maupun akuisisi. Menggugat perusahaan atas terjadinya kelalaian oleh direktur maupun pejabat lainnya. Menghadiri pertemuan tahunan, baik secara langsung maupun melalui panggilan konferensi. Menerima dividen perusahaan. Memberikan pandangan mengenai keputusan yang dilakukan melalui agen, pemungutan suara, hingga platform pemungutan suara online saat perusahaan tidak bisa menghadiri rapat secara langsung. Melakukan klaim alokasi proporsional secara lanjut saat aset milik perusahaan dilikuidasi. Pada dasarnya, perbedaan antara stakeholder dan shareholder ini hanya ada pada pengertian, fungsi, dan hak saja. Namun, kedua istilah ini memiliki peran penting dan tujuan yang sama dalam membantu perusahaan mencapai target dengan menghasilkan keuntungan. Di mana, keuntungan ini nantinya juga bermanfaat bagi stakeholder dan shareholder. Dengan begitu, kamu juga sudah memahami perbedaan dari kedua istilah ini dalam dunia bisnis. Shareholder sendiri menjadi bagian dalam investasi pada instrumen saham. Di mana, modal yang dimiliki shareholder juga sangat besar. Oleh karena itu, jika kamu ingin memulai investasi saham dengan dana yang terbatas, kamu tetap bisa melakukannya dengan bantuan Ajaib. Media investasi online yang satu ini akan membantu kamu untuk berinvestasi di instrumen saham secara aman dan mudah. Untuk membuat rekening saham bisa dilakukan secara online langsung melalui aplikasinya. Setelah berhasil membuat rekening saham, kamu bisa mulai untuk deposit sejumlah dana dan pilih emiten mana yang mampu menghasilkan keuntungan. Dengan berinvestasi di instrumen saham, kamu bisa mulai merencanakan keuangan untuk kebutuhan di masa mendatang. Jadi tunggu apalagi? Yuk, mulai investasi saham pertama kamu secara mudah dengan download aplikasi Ajaib di smartphone sekarang. Definisi Shareholder atau Stockholder Secara umum, shareholder atau stockholder adalah pemegang saham disuatu perusahaan tertentu sehingga kehadirannya begitu penting. Hal ini yang kemudian membuat shareholder banyak dibutuhkan oleh perusahaan atau investor lain karena kehadirannya dapat membuat modal yang dimiliki menjadi meningkat. Umumnya, shareholder ini dapat dipegang oleh seseorang atau pun badan hukum. Pemegang saham ini saling berkaitan dengan stakeholder. Mereka kadang bekerjasama untuk memperoleh keuntungannya masing-masing. Ada hak-hak khusus yang dimiliki oleh seorang pemegang saham ini shareholder. Misalnya seperti memberikan suara saat pemilihan pimpinan, hak untuk mendapatkan pembagian hasil dividen, berhak untuk membeli saham baru jika diperlukan, berhak atas aset perusahaan dan lain sebagainya. Baca juga Otoritas Jasa Keuangan Latar belakang, definisi, asas-asas, tugas dan peran OJK Definisi shareholder atau stockholder menurut para ahli Berikut adalah beberapa ahli yang ikut mengemukakan pendapatnya mengenai definisi shareholder, antara lain yaitu 1. Prof. DR. Sukmawati Sukamulja Menurut pendapat beliau, definisi shareholeder adalah keterlibatan seorang individu atau pun kelompok dalam memperoleh kekayaan perusahaan menjadi optimal, hal ini juga dapat kita sebut sebagai istilah maximize company’s wealth. Shareholder dengan stakeholder mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling mendukung satu sama lain. 2. Kamus Bisnis “bussiness dictionary” Didalam kamus bisnis ini menyatakan bahwa definisi stockholder merupakan pemegang satu atau lebih dari satu saham dalam suatu perusahaan. Saham dapat miliki oleh beberapa orang, organisasi atau bahkan dirinya sendiri. 3. Cambridge dictionary Didalam kamus ini menyatakan bahwa definisi stockholder adalah saham yang dimiliki oleh seseorang, hal tersebut juga membuatnya menjadi memiliki keuntungan atau laba dan berhak untuk mengeluarkan pendapat atau suara terhadap perusahaan. 4. Accounting coach Menurutnya, definisi stockholder adalah pemilik saham. Stockholder ini mempunyai sifat terpisah dari perusahaannya, hal tersebut berkaitan dengan surat hutang piutang. Baca juga ERP Enterprise Resource Planning Definisi, manfaat dan kelebihannya Perbedaan Shareholder, Stockholder dan Stakeholder Pada umumnya fungsi yang dimiliki oleh ketiga istilah ini hampirlah sama. Simak perbedaannya berikut ini • Shareholder merupakan pemegang saham keuangan finansial. • Stockholder kadang memiliki peran dalam saham finansial, kadang tidak. • Shareholder dapat menjadi stakeholder. • Stakeholder tidak dapat menjadi shareholder. • Semua tindakan yang dilakukan perusahaan akan berdampak langsung pada shareholder. • Semua tindakan yang dilakukan perusahaan akan berdampak langsung maupun tidak langsung pada stockholder. • Shareholder hanya akan terkena dampak atas tindakan perusahaan saja. • Stockholder memiliki tanggung jawab atas dampak yang terjadi pada perusahaan. • Sebagian perusahaan dimiliki oleh shareholder, sedangkan stockholder tidak. Contoh Shareholder Seperti apa yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya bahwa shareholder memiliki peran yang sangat penting dalam perusahaan. Dengan kata lain, shareholder merupakan pemegang kepentingan dan saham utama. Sedangkan pada stakeholder merupakan seseorang atau kelompok yang berkepentingan atas hal tersebut. Adapun contoh dari stakeholder yaitu • Staff • Supplier • Pelanggan perusahaan • Keluarga karyawan • Dan lain-lain Tanpa shareholder pun sebenarnya perusahaan dapat tetap berjalan. Dengan kata lain organisasi atau perusahaan tersebut hanya memiliki stakeholder saja. Misalnya adalah universitas yang didalamnya terdapat mahasiswa, administrator, dosen dan staff lainnya. Baca juga Teori Kendala Definisi, bentuk-bentuk, konsep, faktor dan tahapan teori kendala Teori Shareholder Teori ini dicetuskan oleh Smerdan, ia menyatakan bahwa meningkatkan value dari pemegang saham shareholder merupakan hal yang paling utama. Inilah yang mengakibatkan para perusahaan lebih mementingkan urusan dari para pemegang saham tersebut daripada urusan lainnya seperti pegawai atau karyawan, pelanggan atau konsumen, pemasok atau produsen, lingkungan dan lain sebagainya. Antara pemegang saham shareholder dan manajemennya saling bersinergi, mereka bersama-sama meraih tujuannya, yaitu meningkatkan nilai atau value perusahaan, keuntungan atau laba serta mengurangi resiko kerugian. Dalam pelaksanaannya, manajemen akan mengatur semua sumber daya yang dimiliki. Simak berikut ini • Aset Fisik physical capital • Pegawai atau karyawannya human capital • Gedung structural capital • Dan lain-lain Apabila segala sumber daya itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan optimal maka perusahaan akan mendapatkan nilai tambah “value added” tersendiri. Hal itu yang kemudian dapat menyebabkan kinerja keuangan menjadi sangat baik dibandingkan dengan sebelumnya. Demikian penjelasan mengenai definisi, perbedaan, contoh, teori shareholder. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Terimakasih telah membaca. Table of ContentsMukadimah Konsep Stakeholder vs ShareholderPerbedaan Utama Stakeholder vs ShareholderBerbagai Teori tentang Stakeholder vs Shareholder, Mana yang Perlu Diberikan Perhatian? Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!Mukadimah Konsep Stakeholder vs ShareholderSepintas melihat istilahnya, kalian barangkali bertanya-tanya mengenai apa perbedaan stakeholder vs shareholder? Tentu kalian tahu. Kedua entitas tersebut sangat penting dalam dunia investasi. Yuk, kenali pengertian stakeholder dan shareholder lebih dalam!Stakeholder vs shareholder selalu ada dalam sebuah perusahaan. Meskipun mereka memiliki nama yang sama, namun investasi mereka di perusahaan terbilang stakeholder vs shareholder memiliki kepentingan yang bertolak belakang atau bersaing. Hal tersebut sangat tergantung pada hubungan mereka dengan organisasi atau perusahaan. Shareholders selalu berperan sebagai stakeholder, namun pengertian stakeholders tidak selalu menjadi demikian, stakeholder vs shareholder sama-sama memiliki kemampuan untuk memengaruhi pengambilan keputusan di suatu hal di atas hanyalah sebagian kecil pengertian stakeholder dan shareholder. Simak ulasan di bawah ini ya untuk memperdalam pemahaman stakeholder vs juga Dengan Aset Rp350,29 T, Astra International Miliki Aset Tertinggi Perusahaan ManufakturPerbedaan Utama Stakeholder vs ShareholderAda beberapa faktor kunci yang membedakan kedua entitas tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan peran serta kepentingan mereka di suatu atau pemegang saham bisa berupa perorangan, perusahaan, maupun institusi yang memiliki setidaknya satu saham perusahaan. Misalnya, shareholder juga bisa seorang investor yang berharap harga saham akan meningkat, sehingga dia bisa memiliki biaya juga memiliki hak untuk melakukan pemungutan suara, serta hak untuk mempengaruhi manajemen perusahaan. Satu hal yang perlu diingat, meski shareholder memiliki perusahaan, namun mereka tidak bertanggung jawab terhadap hutang itu, untuk mengetahui perbedaan antara stakeholder vs shareholder, kalian perlu paham pengertian stakeholder atau pemangku kepentingan merupakan orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan secara bisa mengidentifikasi stakeholder sebagaipemilik dan pemegang saham;karyawan perusahaan;pemegang obligasi yang memiliki hutang yang diterbitkan oleh perusahaan;pelanggan yang mengandalkan produksi atau jasa perusahaan;atau pun pemasok dan vendor yang bergantung terhadap perusahaan sebagai sumber apa perbedaan utama stakeholder dan shareholder? Perbedaannya adalah shareholder dapat menjual saham mereka dan kemudian membeli saham yang berbeda. Ini karena mereka tidak memiliki kebutuhan jangka panjang untuk itu, stakeholder terikat pada perusahaan untuk jangka waktu yang lebih lama, serta dengan alasan kebutuhan yang lebih keduanya pun kadang bertolak belakang. Misalnya ketika perusahaan melakukan pencemaran lingkungan dalam proses hitungan, mungkin hal tersebut dapat meningkatkan profit dan shareholder akan menikmati hasilnya. Namun, dari sisi operasional dan manajemen, hal tersebut merupakan masalah. Dan stakeholder harus memutar otak untuk bagaimana, sudah mulai tercerahkankan tentang stakeholder vs shareholder?Baca juga Perusahaan Incaranmu Melantai di Bursa Saham? Ini Tips dan Trik Membeli Saham IPOBerbagai Teori tentang Stakeholder vs Shareholder, Mana yang Perlu Diberikan Perhatian? Itu merupakan pertanyaan yang sulit. Dan banyak orang pula sudah bisnis hanya fokus terhadap profit? Atau apakah bisnis juga harus bertanggung jawab terhadap lingkungan? Dua hal tersebut dikenal sebagai shareholder theory dan stakeholder bagaimana membedakan stakeholder vs shareholder dengan skema-skema tertentu?Shareholder theory mengklaim manajer perusahaan memiliki tagging jawab utama untuk memaksimalkan return. Ekonom Milton Friedman memperkenalkan ide ini pada tahun 1960-an. Intinya, dia menyatakan bahwa korporasi bertanggung jawab terhadap pemegang sisi lain, stakeholder theory berargumen jika tugas manajer bisnis secara etis adalah untuk bertanggung jawab kepada shareholder sekaligus kepada komunitas, baik mereka yang terdampak dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan shareholder berpikir tentang profit, itu tidak berarti mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan. Proses pendatangan profit tersebut harus legal dan dilakukan melalui praktik yang tidak menipu. Kegiatan amal adalah salah satu strategi yang sering digunakan untuk mendatangkan stakeholder theory juga menjelaskan bahwa stakeholder juga memiliki tanggung jawab sosial. Hal ini menjadi tantangan bagi pemangku kepentingan. Karena mereka harus memenuhi keuntungan minimal bagi perusahaan, dan memastikan harmonisasi semua entitas yang dimanakah kalian harus fokus? Apakah di shareholder theory atau stakeholder theory? Jawabannya sangat tergantung pada minat utama investor melakukan metode hybrid atau menggabungkan kedua teori. Hal ini dikarenakan tiap-tiap teori memiliki kekuatan yang berbeda untuk setiap sudah tidak bingung lagi kan dengan stakeholder vs shareholder ini? Selanjutnya, kalian perlu menggali apa minat utama kalian, demi investasi yang maksimal!Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari dan hanya tiga kali klik saja!Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!Sumber Investopedia, Project ManagerSimak jugaAtur Stabilitas Keuangan Masa Pandemi, Ketahui 5 Kebijakan Moneter BIJangan Ditiru! Ini 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Investor PemulaMenabung Asyik dengan 5 Cara Fun Ini, Coba, yuk! Salah satu kesalahpahaman umum yang sering terjadi dalam dunia bisnis adalah mengenai perbedaan istilah stakeholder dan shareholder. Memang, dua istilah ini hampir tidak bisa dibedakan apabila jika hanya dibaca sekilas. Padahal, fungsi dan wewenang keduanya tidak sama. Nah, supaya kamu tidak salah lagi mengenai perbedaan antara stakeholder dan shareholder, inilah penjelasan yang sudah Glints rangkum untukmu. Perbedaan Utama Stakeholder dan Shareholder © Perbedaan paling jelas antara stakeholder dan shareholder adalah kepentingan mereka terhadap suatu perusahaan. Rincian perbedaan utama keduanya adalah sebagai berikut 1. Status kepemilikan Shareholder sebagai pemegang saham memiliki kepemilikan sebesar persentase saham yang dimiliki pada sebuah perusahaan. Misalnya, jika memiliki 50% saham sebuah bisnis, ini berarti kamu mempunyai wewenang atas setengah dari perusahaan itu. Biasanya, orang yang memiliki saham dengan persentase 50% atau lebih adalah pendiri perusahaan atau keluarganya. Sementara, stakeholder tidak selalu memiliki saham di sebuah perusahaan meskipun hal ini diizinkan. Akan tetapi, layaknya shareholder, stakeholder pun memilki kepentingan di perusahaan tersebut. 2. Jangka waktu Jangka waktu hubungan antara stakeholder dan shareholder dengan perusahaan pun berbeda. Biasanya, stakeholder memiliki kepentingan jangka panjang dengan sebuah bisnis atau organisasi. Stakeholder salah satunya adalah kelompok karyawan atau pekerja yang bergantung pada perusahaan untuk hidup, hal ini pun berlaku sama bagi supplier atau pemasok. Selain itu, stakeholder juga termasuk komunitas yang diuntungkan dari program-program corporate social responsibility. Kelompok-kelompok orang ini tentu memiliki kepentingan jangka panjang dengan perusahaan. Lain halnya dengan shareholder yaitu pemegang saham, di mana shareholder bisa saja tiba-tiba menarik investasinya dari perusahaan jika performa tidak menguntungkan lagi. 3. Sudut pandang Kepentingan yang berbeda antara stakeholder dan shareholder pun memengaruhi sudut pandang keduanya terhadap perusahaan. Menurut Indeed, shareholder cenderung memprioritaskan peningkatan nilai saham pengembangan bisnis pada kelompok pasar yang lebih luas peningkatan keuntungan mengundang lebih banyak investor untuk menanam saham Yang penting bagi shareholder adalah terjadinya pertumbuhan baik organik maupun anorganik untuk meningkatkan return on investment perusahaan. Sementara itu, stakeholder memiliki fokus untuk mencapai target jangka panjang, memperbaiki kondisi kerja, dan juga pelayanan yang diberikan. Stakeholder karyawan biasanya mementingkan stabilitas pekerjaan, kompensasi, tunjangan, dan lain-lain. 4. Kategorisasi Shareholder merupakan bagian dari stakeholder sebuah perusahaan atau organisasi. Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, shareholder mempunyai kepemilikan perusahaan tersebut dan juga berwenang untuk menggugat manajemen jika performanya tidak sesuai dengan ekspektasi. Akan tetapi, tidak semua stakeholder adalah shareholder. Sebab, stakeholder belum tentu memiliki saham di perusahaan atau organisasi tempat ia bekerja. Beberapa organisasi memiliki stakeholder namun tidak memiliki shareholder. Contohnya adalah pemerintahan atau organisasi nirlaba. Pengaruh dalam Proses Pengambilan Keputusan Perusahaan © Nah, kamu sudah mengetahui bahwa shareholder memiliki pengaruh besar terhadap peraturan dan keputusan perusahaan karena kepemilikannya. Namun, keputusan shareholder bisa jadi bertentangan dengan keinginan atau pendapat stakeholder. Perbedaan stakeholder dan shareholder dalam hal kepentingan dengan perusahaan dapat menimbulkan konflik akibat perspektif yang berbeda. Contohnya, shareholder menyetujui suatu keputusan karena mendatangkan keuntungan besar. Akan tetapi, stakeholder seperti karyawan atau supplier berpendapat lain karena hal tersebut menimbulkan risiko dalam struktur organisasi dan rantai pasok perusahaan. Perseteruan kepentingan ini dapat menciptakan ketidakseimbangan di perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk dapat mengatur pengambilan keputusan dengan baik. Dilansir dari The Blueprint, cara yang dapat kamu lakukan ketika hal ini terjadi adalah membuat rencana dan roadmap proyek. Hal ini harus dapat menjelaskan dengan rinci kebutuhan stakeholder dan mencoba menyelaraskannya dengan hasil yang diinginkan shareholder pada umumnya. Hal itu tidak lain adalah keuntungan maksimum, agar dapat semaksimal mungkin menyenangkan kedua belah pihak. Begitulah perbedaan antara stakeholder dan shareholder yang bisa Glints berikan. Sudah jelaskah untukmu? Jika masih memiliki pertanyaan seputar dunia kerja dan career hack, kamu bisa baca informasi lainnya di sini! Stakeholder vs. Shareholder Definition, Interests and Differences Stakeholders vs. Shareholders An Important Distinction to Make Meskipun memiliki nama yang terdengar sama, shareholder atau juga disebut stockholder dan stakeholder memiliki peran yang berbeda dalam suatu perusahaan. Apa saja perbedaan keduanya? Contents1 Perbedaan Definisi2 Perbedaan Utama3 Shareholder dan Stakeholder, Mana yang Lebih Penting?4 Corporate Social Responsibility CSR Perbedaan Definisi Shareholder secara bahasa berarti pemilik saham sedangkan stakeholder adalah pemangku kepentingan. Secara istilah, shareholder atau stockholder adalah individu atau badan usaha yang memiliki saham di sebuah perusahaan dan tidak termasuk individu atau badan usaha yang memegang obligasi perusahaan tersebut. Adapun stakeholder adalah individu, badan usaha atau masyarakat secara luas yang memiliki kepentingan, baik kepentingan finansial atau bukan terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seringkali disebut setiap shareholder pasti adalah stakeholder, sedangkan tidak semua stakeholder adalah shareholder. Seseorang disebut sebagai stakeholder perusahaan, apabila dia memiliki ketertarikan tertentu atas keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. Maka dari itu, seorang stakeholder bisa jadi merupakan Pemegang saham shareholder yang tertarik dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan chairman atau owner.Karyawan perusahaan yang menjadikan perusahaan tersebut sebagai tempat mencari yang memegang obligasi atau memberikan pinjaman kepada perusahaan perusahaan yang membutuhkan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan distributor yang bekerja sama dengan perusahaan yang membutuhkan perusahaan tersebut untuk membayar pajak dan mengendalikan luas yang terkena dampak baik dampak baik maupun buruk dari perusahaan tersebut. Perbedaan Utama Perbedaan utama antara shareholder dan stakeholder adalah alasan mengapa kedua belah pihak ini tertarik atas keberlangsungan sebuah perusahaan. Bahkan dalam beberapa kasus, terjadi konflik kepentingan antara shareholder dengan stakeholder yang lain. Shareholder hanya tertarik dengan keuntungan finansial yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Ketika perusahaan itu dinilai sudah tidak menguntungkan, mereka bebas menjual kepemilikan mereka atas perusahaan itu di bursa efek. Di sisi lain, stakeholder lebih peduli terhadap keberlangsungan sebuah perusahaan dalam jangka panjang. Terlebih apabila perusahaan tersebut memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Shareholder dan Stakeholder, Mana yang Lebih Penting? Tentu tujuan utama sebuah perusahaan didirikan adalah untuk mencari keuntungan finansial. Akan tetapi tidak serta merta untuk mencapai keuntungan maksimum dan menyenangkan shareholder, perusahaan harus meninggalkan etika dan stakeholder. Setidaknya ada dua cara yang bisa ditempuh perusahaan untuk meningkatkan profit. Dua cara tersebut adalah meningkatkan penjualan dan menekan biaya produksi. Tidak jarang sebuah perusahaan mengaplikasikan keduanya sehingga mengorbankan nilai-nilai karyawan perusahaan terkait atau stakeholder lainnya. Padahal, karyawan bisa jadi investasi sebuah perusahaan. Karyawan yang dihargai dengan baik dan diberikan kesempatan untuk berkembang cenderung setia dan mau berkorban lebih untuk kepentingan perusahaan. Tidak hanya dengan karyawan, seringkali konflik kepentingan antara shareholder dan stakeholder lainnya ini juga terjadi kepada masyarakat. Seperti perusahaan yang ingin memaksimalkan profit, sehingga mengurangi biaya pengolahan limbah, padahal limbah yang keluar berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar atau merusak kondisi alam. Dalam beberapa kasus, konflik seperti ini bahkan naik ke meja hijau dan hingga kini belum tuntas. Baik shareholder ataupun stakeholder lainnya sangat penting bagi perusahaan. Tanpa karyawan dan pelanggan yang loyal, tentu keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak akan maksimal. Oleh sebab itu, kesetimbangan antara shareholder dan stakeholder lainnya ini perlu dipikirkan secara masak oleh manajemen perusahaan. Corporate Social Responsibility CSR Corporate Social Responsibility atau CSR adalah salah satu solusi yang banyak dilakukan oleh perusahaan untuk menyeimbangkan antara kepentingan shareholder dan stakeholder lainnya. Konsep dari program ini adalah ada sebagian dari pendapatan perusahaan yang dialokasikan kembali untuk kepentingan masyarakat. Cara pengalokasian dana CSR ini bermacam-macam mulai dari pemberian beasiswa bagi anak yang kurang mampu, rehabilitasi sumber daya alam dan lain-lain. Namun, seringkali program CSR ini tidak cukup untuk mengatasi persoalan yang merenggangkan hubungan antara shareholder dan stakeholder lainnya ini. Terlebih apabila persoalan tersebut menyangkut polusi dan kerusakan alam yang diakibatkan oleh operasi perusahaan. Selain CSR, ada banyak program yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menjembatani antara dua pihak yang berkepentingan ini. Beberapa perusahaan menerapkan program pengelolaan sampah yang benar atau menggunakan sistem ekonomi sirkular untuk mengurangi biaya produksi sekaligus limbah dan lain sebagainya. Shareholder dan stakeholder adalah dua istilah yang mirip yang digunakan untuk menggambarkan dua pihak yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Setiap shareholder pasti adalah stakeholder tetapi tidak sebaliknya. Meskipun sama-sama memegang peranan penting dalam perusahaan, kepentingan shareholder dan stakeholder lainnya seringkali berseberangan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu merumuskan program yang mampu menyeimbangkan kepentingan kedua belah pihak tersebut.

perbedaan stakeholder shareholder dan stockholder