Selanjutnya mekanisme pengawetan produk kefir yaitu sampel susu dipasteurisasi pada suhu 85 °C selama 15 menit dan kemudian didinginkan hingga suhu fermentasi (25 °C). Susu yang dilarutkan diinokulasi dengan butiran Kefir alami (2%) dan diinkubasi pada suhu 25 ° C selama 20 jam. Jumlahenergy ini sangat kecil, yaitu setara dengan suhu panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu air sebanyak 2,4°C. maka dari itu produk pangan hanya mengalami sedikit perubahan dalam hal warna, tekstur, dan kandungan gizi (Andini, 2004). Sumber penulisan: Andini, L. ,. (2004). 1 Penggunaan udara dingin yang diiupkan atau gas lain dengan suhu rendah kontak langsung dengan makanan. Contohnya alat pembeku terowongan ("tunnel freezer " ). 2. Kontak tidak langsung Makanan atau cairan yang telah dikemas kontak dengan permukaan logam (lempengan silindris) yang telah didinginkan dengan cara mensirkulasikan cairan pendingin. Pengolahandengan suhu tinggi selain memiliki dampak yang baik terhadap proses pengawetan produk pangan, juga berdampak terhadap terjadinya modifikasi dan separasi produk. Pengembangan proses blansir konvensional menggunakan panas yaitu mencegah kehilangan zat nutrisi, kualitas produk dan limbah yang minimal. 1 Pengawetan dengan Suhu Rendah sumber: food.unl.edu. Teknik pengawetan makanan jenis ini memanfaatkan lemari pendingin. Suhu yang dibutuhkan dalam pengawetan jenis ini adalah antara -2 sampai 8 derajat celcius. Cara pengawetan dengan suhu rendah dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu pendinginan dan pembekuan. Lamafermentasi dipengaruhi oleh faktor‐faktor antara lain substrat, suhu, pH, oksigen, dan mikroba yang digunakan. 2. Pendinginan merupakan proses pengawetan produk pangan dengan cara pengambilan panas dari bahan pangan tersebut. Penurunan suhu mengakibatkan reaksi biokimia dan pertumbuhan mikroba menjadi lambat. . 81% found this document useful 27 votes16K views5 pagesDescriptionLATIHAN SOAL UKK PRAKARYACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?81% found this document useful 27 votes16K views5 pagesPrakarya 10 Soal Untk UkkJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. PENGAWETAN BAHAN PANGAN DENGAN SUHU PemanasanPengolahan pangan dengan suhu tinggi ialah pengolahan pangan yangmenggunakan panas diatas suhu normal suhu ruang. Yang dimaksud dengansuhu ruang adalah suhu dalam keadaan ruang yaitu berkisar 27ËšC hingga30ËšC. Pada umumnya pengawetan dengan suhu tinggi tidak hanya mencakuppemasakan,penggorengan, maupun pemanggangan. Pengolahan ataupengawetan bahanpangan dengan suhu tinggi yang dimaksud adalah prosespengawetan pangan dengan perlakuan panas yang terkontrol atau dapatdikatakan sebagai prosespemanasan secara komersial. Jenis pemanasanyang sering digunakan diantaranyayaitu blansing, pasteurisasi, dan adalah proses pemanasan bahan pangan dengan caramerendambahan dalam air panas atau pemberian uap air panas secaralangsung pada bahanpangan dengan suhu 60-75ËšC selama kurang dari 10menit. Meskipun bukan untuk tujuan pengawetan pada umumnya, prosestermal ini merupakan suatu tahapproses yang sering dilakukan pada bahanpangan sebelum dikalengkan, dikeringkan, atau dibekukan. Contoh blansingyaitu mencelupkan sayuran ataubuah dalam air mendidih ataumengukusnya selama beberapa menit sebelumdikeringkan adalah proses pemanasan makanan dengan suhu 65-78ËšCselama 30 menit. Biasanya menggunakan suhu kurang dari 100ËšC. Makintinggi suhu pasteurisasi, makin singkat proses pemanasannya. Pasteurisasiumumnya suatu proses termal yang dikontaminasikan dengan prosespengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhurendah refrigasi. Tujuanproses termal pada pasteurisasi adalah untukmembunuh mikroorganismepatogen, memperpanjang daya simpan produkdengan mematikan mikroorganisme dan menonaktifkan enzim-enzimpemanasan. 0% found this document useful 0 votes422 views29 pagesDescriptionPengawetan panganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes422 views29 pagesPengawetan Pangan Dengan Proses TermalJump to Page You are on page 1of 29 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 24 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Jakarta Teknik pengawetan makanan telah digunakan sejak berabad-abad untuk meningkatkan daya simpan dan kualitas. Bahan makanan alami seperti sayuran, buah, daging, ikan, susu, dan masih banyak lagi, bahan-bahan ini tak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Teknik pengawetan makanan berguna untuk menghindari pembusukan dan memperpanjang waktu penyimpanan makanan. Teknik pengawetan makanan digunakan dengan cara menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan makanan. Teknik pengawetan makanan sudah diterapkan sejak lama dalam kehidupan manusia. Salah satu cara pengawetan yang paling tua di antaranya adalah pengeringan, pengasinan, dan fermentasi. Metode mod termasuk pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, iradiasi, dan penambahan bahan kimia. Teknik pengawetan makanan bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun, ada juga teknik pengawetan makanan yang memerlukan teknologi seperti pemanasan pada suhu tertentu. Berikut 8 teknik pengawetan makanan yang berhasil rangkum dari berbagai sumber, Selasa xi/two/2020. Scroll downwardly untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi makanan beku sumber iStock Pendinginan merupakan teknik pengawetan makanan yang paling mudah dan sering dilakukan. Pendinginan atau pembekuan makanan dilakukan untuk menurunkan suhu agar menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Penghambatan ini mencegah makanan membusuk dan basi. Pendinginan bisa dilakukan menggunakan lemari es atau pembeku, Makanan-makanan yang biasa mengalami proses pendinginan adalah daging dan olahannya, buah, sayuran, susu. Coil down untuk melanjutkan membaca Perbesar Gambar ilustrasi Teknik pemanasan diterapkan pada bahan makanan padat dan cair. Proses pemanasan bertujuan untuk mematikan atau mencegah perkembangan mikroorganisme yang membusukkan makanan. Pemanasan makanan adalah cara yang efektif untuk mengawetkan makanan karena sebagian besar patogen berbahaya terbunuh pada suhu dekat dengan titik didih air. Dalam hal ini, memanaskan makanan adalah bentuk pengawetan makanan yang sebanding dengan pembekuan tetapi jauh lebih unggul efektivitasnya. Salah satu teknik pemanasan yang paling populer adalah pasteurisasi. Bahan yang biasa dipasteurisasi adalah susu, telur, madu, anggur, jus buah, dan cuka sari apel. Whorl down untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustraasi foto Liputan6 Pengalengan adalah proses menerapkan panas ke makanan yang disegel dalam tabung untuk menghancurkan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan makanan. Makanan kemudian dikemas dalam kaleng. Teknik ini menggabungkan proses kimia dan fisika untuk mendapatkan hasil makanan yang lebih tahan lama. Makanan yang biasa dikalengkan meliputi sayur, buah, makanan laut, dan susu. Coil down untuk melanjutkan membaca Perbesar Gambar ilustrasi Pengasapan dilakukan dengan meletakkan makanan di suatu tempat lalu diasapi dari bawah tanpa mendekatkannya dengan api. Sebelum diasapi, daging atau ikan biasa direndam dengan air garam, namun ada pula yang langsung diasapi. Makanan harus dijaga agar seluruh bagian makanan terkena asap. Teknik ini akan mengeringkan makanan dan membuatnya lebih awet karena mikroorganisme tak dapat berkembang di dalamnya. Makanan yang biasa diasapkan adalah daging dan ikan. Curlicue downward untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustrasi buah kering – kismis iStockphoto Pengeringan dilakukan untuk mengeluarkan air dengan cara penguapan. Pengeringan biasa dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari, aplikasi udara panas, atau melalui permukaan yang terpanaskan. Pengeringan menghambat pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur melalui pembuangan air. Bahan makanan yang biasa dikeringkan seperti ikan, buah, sayur, dan daging. Curl downwards untuk melanjutkan membaca Perbesar Ilustraasi foto Liputan6 Pengasinan atau penggaraman adalah metode mengawetkan makanan yang lebih umum sebelum pendinginan mod. Pengasinan menjaga makanan dengan menarik air keluar dari makanan, mencegah bakteri tumbuh dan merusak makanan. Makanan yang biasa diasinkan seperti daging, ikan, telur, dan buah-buahan. Alasan mengapa garam adalah pengawet yang efektif adalah karena garam mengeluarkan kelembaban dari makanan. Makanan cenderung rusak karena kelembaban yang menyebabkan mikroorganisme merusak makanan. Ketika sesuatu seperti daging terpapar garam dalam jumlah yang tepat, sekitar 20% salinitas, garam mulai menarik uap air dari sel tidak hanya pada makanan tetapi juga bakteri yang ada dalam makanan. Scroll down untuk melanjutkan membaca Perbesar Gambar ilustrasi Pemanisan adalah metode pengawetan makanan yang mirip dengan pengasinan. Makanan dikeringkan terlebih dahulu dan kemudian dikemas dengan gula. Gula ini bisa berupa kristal dalam bentuk meja atau gula mentah, atau bisa berupa cairan dengan kepadatan gula tinggi seperti madu, sirup, atau molase. Gula juga digunakan dalam pengalengan dan pembekuan buah-buahan untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan mempertahankan warna dan bentuk alami. Makanan yang sering dimaniskan adalah buah dan sayuran. Scroll downwardly untuk melanjutkan membaca Perbesar Gambar ilustrasi Fermentasi adalah proses alami di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam. Alkohol atau asam bertindak sebagai pengawet alami dan memberikan rasa khas dan kekenyalan pada makanan yang difermentasi. Fermentasi juga mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan, yang dikenal sebagai probiotik. Makanan fermentasi banyak ditemui seperti tape, kimchi, yogurt, kefir, anggur, keju, dan masih banyak lagi. Lanjutkan Membaca ↓ Ilustrasi Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPengawetan dengan suhu dingin adalah salah satu jenis pengolahan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghindari kontaminasi bakteri. Ketahui fungsi lainnya dalam artikel berikut Pengolahan Pangan utnuk MegawetkanDihimpun dari buku Bahan Ajar Kimia Pangan Konstruktivisme 5 Fhase Needham yang disusun oleh A. Rachman ibrahim, Andi Suharman, Diah Kartika Sari 202299, tujuan utama pengolahan pangan adalah mengawetkan dan membuat produk adalah pembuatan dendeng atau abon dari ikan yang tujuannya menjadikan daging dan ikan menjadi lebih awet, sekaligus membuat produk Pengawetan dengan Suhu Dingin Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashCara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada dua macam, yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan, yaitu -2°C sampai +10°C. Sedangkan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Pengawetan dengan suhu dingin memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah 3 fungsi pengawetan dengan suhu dingin yang patut untuk kontaminasi bakteri dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba, serta reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi, dan biokimiawi. Memperlambat reaksi metabolisme agar kesegaran bahan pangan tetap terjaga. Mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab kerusakan atau kebusukan bahan pangan. Pengawetan dengan Suhu Dingin3 Fungsi Pengawetan dengan Suhu Dingin FotoUnsplashPendinginan atau refrigerasi adalah penyimpanan dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara -1°C sampai -4°C. Pendinginan memiliki pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu bahan pangan secara keseluruhan. Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung dengan jenis bahannya. Prinsip pendinginan yang digunakan adalah panas dari bahan akan diserap atau diambil dan digantikan oleh udara yang memiliki tekanan lebih panas yang ada dalam bahan berkurang, maka lama-kelamaan akan berubah menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan. Pendinginan adalah salah cara untuk mengawetkan bahan pangan dengan suhu rendah. Pengawetan dengan suhu dingin berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan proses biokimia, sehingga perubahan yang terjadi pada produk yang disimpan dapat diminimalisir atau diperlambat.DK

produk pengawetan dengan suhu panas alami contohnya