Kaliini sebuah lagi akan berusaha ia telan. Sementara, Rindi tergopoh tindih berjalan menuju candi itu. Tubuh kecil rapuhnya tak kuat menahan sebagian jiwa yang telah hilang. Ia tahu dengan bantuan seribu dokter dan kepulan asap kemenyan paranormalpun Rindi tidak akan bisa bertahan dalam 10 menit. Jadi, dibentangkannya ruang dan waktu.
RancanganMazbah Pedupaan. 30:1 “Kamu harus membuat mazbah untuk membakar dupa dan kamu harus membuatnya dari kayu akasia. 30:2 Panjangnya harus sehasta, lebarnya harus sehasta, bentuknya harus persegi, dan tingginya harus 2 hasta, tanduk-tanduknya harus seiras dengannya. 30:3 Kamu harus melapisinya dengan emas murni pada bagian atasnya, dan
Kalaupunada yang tercium oleh hidung, yang terasa menyengat adalah bau kemenyan dan kapur barus. Sarlota Sanda, 54 tahun, hadir di situ dengan tiga saudaranya, Debora Tumba’ (56), Samaa Moli’ (52), dan Benyamin Bondo (40). (Yogyakarta dan Surakarta) ini sebagai perwujudan doa persembahan kepada Tuhan YME agar karaton dan rakyatnya
Ritualini dimulai dengan doa amit, diiringi pembakaran kemenyan. Doa amit menjadi semacam permohonan izin tidak hanya kepada Tuhan, melainkan juga seluruh pihak yang oleh mereka dipahami terlibat
DOA Renungan firman Allah sore hari ini kita dapatkan dalam injil Lukas pasal yang ke 18. sidang. Tanggal 2 Desember yang lalu, dia kirim foto, dua, suami istri dan gambar gereja yang terbakar. Gereja dia dibakar. Tapi tanggal 2 Desember yang lalu, suaminya, gembala sidang ini, diculik oleh beberapa orang. kemenyan dan mur. 2:12 Dan
AC E H. di mata kolonialis Snouck Hurgronje. ACEH di mata kolonialis. JilidI. Yayasan Soko Gum Jakarta 1985. Buku ini adalah terjemahan dari buku : THE ACHEHNESE by Dr. C. Snouck Hurgronje Adviser for Native A f fairs, Netherlands India Translated by the late A.W.S. O'Sullivan Assistent Colonial Secretary, Straits SatTements, with an index by R.J. Wilkinson Inspector of
. Banyak orang kesulitan mendapatkan informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda, oleh karena itu situs ini berdiri dengan tujuan memberikan informasi bagi anda terkait dengan Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang anda cari. Pada halaman ini, kami mempunyai informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang bisa Anda baca. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang Anda baca saat ini. Bila ingin menjadikan artikel Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang. Setiap orang mempunyai alasan dan kebutuhan tersendiri mengapa mencari artikel Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda di internet. Namun sayangnya, artikel Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang diminati oleh banyak orang ini sangat terbatas jumlahnya di internet. Dan untungnya selalu update artikel terbaru tentang hal-hal yang berkaitan dengan Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda. Keputusan Anda untuk mengunjungi situs sangatlah tepat. Apapun alasan Anda untuk mencari artikel tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang Anda cari. Harapan kami, Informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang disajikan di halaman ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan informasi terkait dengan Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda. Jika informasi yang disajikan di halaman ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, silahkan jelajahi website ini melalui menu atau kategori agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda sesuai dengan kebutuhan Anda. =================Bopo Je WA 085879593262Praktek hari Senin jam BCARek 3920152944 Banyak orang kesulitan mendapatkan informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda, oleh karena itu situs ini berdiri dengan tujuan memberikan informasi bagi anda terkait dengan doa bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang anda cari. Pada halaman ini, kami mempunyai informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda yang bisa Anda baca. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti doa bakar kemenyan bahasa sunda yang Anda baca saat ini. Bila ingin menjadikan artikel doa bakar kemenyan bahasa sunda sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. doa bakar kemenyan bahasa sunda adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang. Setiap orang mempunyai alasan dan kebutuhan tersendiri mengapa mencari artikel doa bakar kemenyan bahasa sunda di internet. Namun sayangnya, artikel doa bakar kemenyan bahasa sunda yang diminati oleh banyak orang ini sangat terbatas jumlahnya di internet. Dan untungnya selalu update artikel terbaru tentang hal-hal yang berkaitan dengan doa bakar kemenyan bahasa sunda. Keputusan Anda untuk mengunjungi situs sangatlah tepat. Apapun alasan Anda untuk mencari artikel tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang Anda cari. Harapan kami, Informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda yang disajikan di halaman ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan informasi terkait dengan doa bakar kemenyan bahasa sunda. Jika informasi yang disajikan di halaman ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, silahkan jelajahi website ini melalui menu atau kategori agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait doa bakar kemenyan bahasa sunda sesuai dengan kebutuhan Anda. =================Bopo Je WA 085879593262Praktek hari Senin jam BCARek 3920152944
Doa Karuhun Sunda – Karuhun atau leluhur memang menjadi simbol ada budaya tradisi orang Jawa. Sehingga tidak heran jika masyarakat Jawa masih mengadakan kegiatan atau ritual ini sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur atau sedang melaksanakan kegiatan tertentu seperti ritual bakar kemenyan, ada banyak doa yang dipanjatkan untuk karuhun kita. Hal ini dimaksudkan agar roh karuhun bisa lebih tenang serta mengusir roh-roh jahat yang ada disekitar Yang Dimaksud Karuhun?Doa Karuhun Sunda1. Du’a Pangondang Ibu Ratu Kidul2. Du’a Pangeusi Diri3. Du’a Panyipuh Elmu Pangaweruh4. Jampe Pamulang Teluh I5. Jampe Pamulang Teluh II6. Jampe Pamulang Teluh IIIKesimpulanAda banyak doa karuhun sunda yang sering dibacakan oleh pemuka agama di daerah tersebut. Namun, kita sebagai orang Jawa modern pasti bingung dengan maksud dari doa-doa tersebut. Sehingga tidak heran jika banyak orang yang bertanya apa arti dari doa bagi kamu orang sunda pasti sudah tidak asing lagi dengan doa karuhun. Doa ini memang dipanjatkan untuk mengenang para leluhur kita yang terdahulu. Dan berikut pengertian serta doa karuhun sunda yang bisa kalian Yang Dimaksud Karuhun?Pasti kalian bingung dengan istilah “Karuhun”? Ya, Karuhun merupakan bahasa Sunda yang memiliki arti Leluhur. Jadi yang dimaksud Karuhun disini adalah Leluhur, Penunggu, Nenek Moyang. Untuk kata Karuhun sendiri sering digunakan oleh orang sunda ketika sedang ngobrol, berbincang dan juga becanda dengan sanak karuhun merupakan doa yang ditunjukan untuk para leluhur kita. Disini khususnya di Jawa memang masih banyak terdapat tradisi tersebut. Dan biasanya dilakukan diderah tertentu yang masih sangat menghormati arwah para leluhurnya. Nah, bagi kalian yang ingin mengetahui doa apa saja yang dipanjatkan untuk para leluhur, berikut Du’a Pangondang Ibu Ratu Kidul“Bismillahirrohmanirrohim…Asyhadu alla ilaha ilallah wa asyhadu anna Muhammaddarrosulullah…Bismidat Dalima Putih, Gumilang Cahaya ning Suci ing Wisesa…Matih Sang Rama Wulung, Ya Ibu Ratu Agung, Sangiang Dangiang Hajah Nyai Dewi Roro Kidul….Rawung Ka’anjeng Gusti Wali Tunggal…Laluhur Saka Wayana si Nareng Ka’anjeng Syech Haji Wali Sakti Kudratullah…Sumerep ing Genuruwah Sang Kremi Pelabuhan Ratu…Dupe Ciri Wali Purwa tanpa Wekasan…Tusta Usmaningani Tugtupku Kersaning Allah…”2. Du’a Pangeusi Diri“Abdi seja matihahan ,istighfaran ,Subhanalloh seluruh tubuh sedulur papat kalima pancerGhoib…Ghoib…Ghoibul…Ghoib sukma sari,sukma rasa,sukma tunggal,sukma akbarsukma anu ngaraga sukma dina sukma sejatining manusa ngaraga sukma jeung badan kaulasukma sampurna ning manusa tekad ucap laku lampah amal perbuatan aqli qouli fi’li ghoibisumsum balung ,urat lamat ,darah daging ,kulit bulu ,rasa perasaan ,pangawasa ,pengersa ,paninggalpandingaran ,pangangseu ,kanyaho hirup hurip dzatna ,wujudna sampurna manusacai sucina angin,suci seuneu ,suci bumi , suci sir amarah,shawiyah,muthma’inah,lawamah,mardiah,rodiah menuju li ala kalimatillah.”3. Du’a Panyipuh Elmu Pangaweruh“Burr sipuh pangaweruh,pangasahan pangawasahurungna ku ku allah ta’alaLAA ILAHA ILALLOH MUHAMMADDUR ROSULULLOH”4. Jampe Pamulang Teluh I“Allohuma balik sumpah wahid,roh beureum nyawa bodasdaun di bunteul ku daunbisi aya nu sirik ti kidul,pamulangkeun deui ka kidulbisi aya nu sirik ti kaler,pamulangkeun deui ka kalerbisi aya nu sirik ti wetan,pamulangkeun deui ka wetanbisi aya nu sirik ti kulon,pamulangkeun deui ka kulonpur sapamulang,pamulang pamayangsarisari pamulang rasa,rasa pamulang cahayapamulangkeun rasa kaula kanu sirik pidik jail kaniyayalaa ilaha ilalloh muhammadur rosululloh”5. Jampe Pamulang Teluh II“Aing nyaho asal sia ratu teluh ti gunung agungaing weruh dumuk sia si sang ratu ceda cawal buah reumbaysang ratu gereleng herang baya, baya tan ku bayanya sia nu baya ta mah hirup ku pangaweruhwaras ku pangawasa hiding ! hiding ! hiding !istan ! istan ! istan !mangprung ka gunung agung ka asal sia ,malik kana diri…”6. Jampe Pamulang Teluh III“Papag halang papag sungsang, pa papag pa pulang pulang,bisi datang penyakit ti kidul, di pulangken deui ka kidul,Papag halang papag sungsang, pa papag pa pulang pulang,bisi datang penyakit ti kulon, di pulangken deui ka kulon,Papag halang papag sungsang, pa papag pa pulang pulang,bisi datang penyakit ti kaler, di pulangken deui ka kaler,Papag halang papag sungsang, pa papag pa pulang pulang,bisi datang penyakit ti wetan, di pulangken deui ka wetan,Papag halang papag sungsang, pa papag pa pulang pulang,bisi datang penyakit ti luhur, di pulangken deui kaluhur,Papag halang papag sungsang, pa papag pa pulang pulang,bisi datang penyakit ti handap, di pulangken deui ka handap,Blek bumi blek langit, blek nu dikawasaken, nya aing nu dikawasaken / nya …sebutkeun ngaran nu geringna nudikawasaken, tawa aing tawa Galunggung ditawa kusang idu putih nu calik di Pangarengan, tawa tawe-tawa tawe di tawa ku sang idu putih ah tawa ku sang idu putih, aing nyaho diratu teluh, Sang Ratu Geleber Putih, nu calik di gunung Gulunggung.”KesimpulanSeperti yang telah kita ketahui diatas jika karuhun adalah leluhur. Jadi sebagai masyarakat Jawa yang masih mengedepankan tradisi tentu sudah tidak asing lagi dengan doa bersama untuk menghormati para leluhur kita. Dalam pelaksanaan doa bersama ini biasanya akan ada beberapa ritual seperti bakar kemenyan serta beberapa hal lain sesuai dengan tradisi didaerah hanya ini yang dapat sekolah pesantren sampaikan semoga dengan adanya informasi ini bisa menambah wawasan serta pengetahuan tentang budaya Islam di Jawa. Namun perlu kalian ingat! sebagai umat muslim kita juga harus bisa membedakan mana yang syariat dan mana yang bukan syariat. Jadi bijaklah dalam melakukan kegiatan atau ritual tertentu.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Bahasa Sunda dalam Berdoa1 Dr Mikihiro MORIYAMA Professor of Indonesian Studies Nanzan Instutute for Religion and Culture Nanzan University moriyama 1 Makalah ini ditulis ulang berdasarkan presentasi pada Workshop Internasional Islam dan Kedaerahan di Jawa Barat Potret 2010’ atas kerja sama Universitas Islam Negeri UIN Sunan Gunung Djati dengan Universitas Monash di UIN Sunan Gunung Djati, Cibiru Bandung, pada tanggal 14 Oktober, 2010. 1. Tulisan ini dimulai dengan suatu pertanyaan2. Yaitu, “Orang Sunda yang muslim berdoa dalam bahasa apa?” Kebanyakan orang akan menjawab bersembahyang dalam bahasa Arab’. Memang bersembahyang lima kali sehari itu terdiri dari ayat-ayat dari Al Quran. Tetapi bagaimana orang Sunda meneruskan doa kalau setelah selesai membaca surat-surat pada bagian akhir ibadah? Ada pun bagian doa umum dan bagian doa pribadi. Doa umum atau wujud umum bisa diucapkan bersama kalau sembahyang berjamaah. Dalam berjamaah, doa umum itu sering disuarakan dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Sedangkan bagaimana doa pribadi? Aapakah orang Sunda berdoa dalam bahasa Arab, bahasa Indonesia atau bahasa Sunda? Jumlah orang Sunda bisa diperkirakan sekitar 31 juta menurut sensus terakhir pada tahun 2000. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Jawa Barat. Proposisinya sekitar 15 persen di antara seluruh penduduk Indonesia. Boleh dikatakan kebanyakan orang Sunda tersebut beragama Islam walau tidak ada data yang menkategorisasi agama. Sebagaimana ditunjuk juga oleh Millie, orang Sunda sering mengidentifikasikan dirinya Muslim Millie 2009 5. Kalau kita menyimak tulisan-tulisan dalam bahasa Sunda sebelum mesin cetak masuk pada pertengahan abad ke-19, nampaknya cukup banyak naskah berhubungan Islam3. Misalnya saja, Wawacan Samaun yang sering diresitasikan pada upacara opat puluh dinten atau upacara empat puluh hari setelah bayi dilahirkan. Pada waktu tulisan berbahasa Sunda mulai dicetak, buku yang berisi agama Islam pun dicetak. Misalnya, Tjaritana Ibrahim yang dicetak pada tahun 1853 Moriyama 2005 69-77. Dari uraian di atas ini, dapat disimpulkan hubungan antara orang Sunda dan Islam berakar. Memikirkan pemakaian bahasa dalam doa pribadi bisa menjadi suatu hal yang signifikan untuk menyimak soal kedaerahan di Jawa Barat dan Islam. Kaum Muslim pada umumnya bersembahyang 5 kali 2 Saya berterima kasih kepada rekan saya Bapak Henri Daros atas perbaikan bahasa Indonesia dalam makalah ini dan diskusi mengenai bahasa dan agama, juga berterima kasih kepada Bapak Dede Syarif yang memberi komentar pada tulisan ini dari segi Islam. Penulisan makalah kecil ini didukung oleh Nanzan University Pache Research Fund I-A-2 untuk tahun akademis 2013. 3 Suatu koleksi Snouch Hurgronje di Universitas Leiden menunjukkan banyaknya naskah berkaitan Islam. Dengan catatan, memang Snouch Hurgronje sengaja mengumpulkan naskah yang berkaitan dengan Islam. sehari dan berdoa juga tiap hari. Dalam doanya mereka meminta pertolongan kepada Tuhan atau meminta ampun kepada Tuhan atas dosa-dosanya. Kegiatan beribadah adalah kegiatan rohani jati diri atau identitas orang dapat terwujud dalam bahasa batin masing-masing. Kalau bahasa batin itu bahasa Sunda bagi orang Sunda, kita akan menyadari betapa pentingnya bahasa Sunda bagi mereka, sekaligus menyadari hubungan eratnya antara bahasa Sunda dan Islam. Kembali memikirkan jawaban terhadap pertanyaan di atas. Bahasa Sundakah atau bahasa Indonesiakah ataupun bahasa Arabkah yang dipakai orang Sunda dalam berdoa? Orang Sunda pada umumnya diperkirakan memakai bahasa Sunda, sedangkan orang Bandung atau orang Sunda yang sehari-harinya sudah jarang memakai bahasa Sunda berdoa dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa mereka merasa harus memakai bahasa yang halus dan sopan ketika berdoa untuk menghormati Tuhan, sehingga orang Sunda yang tidak mampu berbahasa Sunda halus tidak dapat berdoa dalam bahasa Sunda tetapi cenderung memilih bahasa Indonesia yang mereka pelajari di sekolah atau mengaji4. Dengan kata lain, mereka tidak merasa pantas “berdialog” dengan Tuhan dalam bahasa Sunda sehari-hari yang kurang halus. 2. Pada awal abad ke-20, seorang cendikiawan Sunda Memed Sastrahadiprawira berpendapat bahwa identitas Sunda erat dengan bahasa. Memed mengungkapkannya sebagai berikut Bahasa membentuk norma simbol pengertian yang paling mencakup untuk membedakan satu kelompok etnis dengan kelompok lainnya. Jika ciri khas suatu bahasa hilang, maka unsur-unsur pembeda suatu etnis juga menjadi kabur. Jika etnisitas tidak lagi ada, maka bahasa kelompok etnis tersebut lama-kelamaan juga akan lenyap5. 4 Wawancara pribadi dengan teman-teman dari Indonesia pada kesempatan berkumpul di Nagoya pada tanggal 11 Oktober 2010. Pemakaian bahasa halus dalam berdoa ini tidak hanya dalam berbahasa Sunda tetapi dalam bahasa Jawa. 5 Aslinya sebagai berikut, “Basa teh anoe djadi loeloegoe, pangtetelana djeung pangdjembarna tina sagala tanda-tanda noe ngabedakeun bangsa pada bangsa. Lamoen sipatna roepe-roepa basa tea leungit, bedana Rupanya pemikiran bahwa etnisitas Sunda erat kaitannya dengan bahasa ini tetap dipegang orang Sunda sampai sekarang. Oleh karenanya, orang Sunda khawatir mereka akan kehilangan identitas seandainya bahasa Sunda hilang. Tidak hanya ada kaitan erat antara bahasa dan identitas, tetapi rupanya erat juga kaitannya antara agama dan identitas orang Sunda, yang didukung oleh bahasa Sunda. Misalnya, seorang imam terkemuka Haji Hasan Mustapa yang hidup sezaman dengan Memed di atas mengarang kebanyakan karya-karyanya dalam bahasa Sunda Rosidi 1989 vii-x. Memang bahasa pertama bagi orang Sunda pada zaman kolonial tidak lain dari bahasa Sunda. Malah sangat terbatas orang Sunda yang berbahasa Belanda atau bahasa Melayu dalam komunitasnya. Di sini perlu dicatat bahwa cukup lama bahasa Jawa dipakai untuk mengaji dalam komunitas Islam, khususnya di pesantren, di daerah berbahasa Sunda sampai pertengahan abad ke-20. Kenyataan ini dapat juga didukung oleh tradisi “ngalogat” dalam bahasa Jawa di lingkungan pesantren yang diimpor dari daerah Jawa dan dipertahankan, paling awal, sampai pada sepertiga awal abad ke-20, ketika “ngalogat” dalam bahasa Sunda dimulai Yahya 2009 364-365. Mustapa bisa saja memilih bahasa lain untuk menulis pemikiran keagamaan dan filsafatnya dari beberapa pilihan bahasa. Pemilihan bahasa Sunda oleh Mustapa menunjukkan hubungan erat antara identitas orang Sunda dan agama yang merupakan suatu ciri dari orang Sunda pada masa itu orang Sunda identik Muslim yang taat bagi mata orang Belanda. Kecirikhasan orang Sunda ini berbarengan dengan bahasa Sunda dan identitas orang Sunda. Setelah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional yang mempersatukan bangsa Indonesia. Khususnya pada zaman Orde Baru, pemakaian bahasa daerah cenderung ditekan oleh pemerintah supaya kesatuan negara tetap dipertahankan dan diperkuat sejalan dengan penggunaan bahasa nasional. Akibatnya, bahasa Sunda jarang dipakai di ruang publik. Bahasa daerah diberi peranan yang bersifat budaya dan tidak bersifat politis dengan kata lain, pemakaiannya terbatas di ruang pribadi. Artinya, bahasa bakat-bakatna kabangsaan oge moesna. Lamoen ras kabangsaanana soewoeng, basana eta bangsa tea oge lila-lila leungit” Sastrahadiprawira 1929 99. Sunda tetap dipakai dalam kegiatan keagamaan termasuk beribadah. Dunia batin tidak pernah dan tidak dapat diatur oleh kebijakan bahasa. Demarkasi dan pembagian peranantara bahasa Indonesia yang dipakai di ruang publik serta bersifat politik dan bahasa daerah yang dipakai di ruang pribadi serta bersifat budaya itu rupanya bergeser setelah perubahan sosial dan politik terjadi pada masa pasca-Orde Baru. Dalam hal itu, perluasan otonomi daerah dan peraturan daerah yang baru mempunyai dampak yang cukup berarti Moriyama 2010 253-256; 2012 84-87. Di Provinsi Jawa Barat ditetapkan suatu peraturan daerah yang berkaitan dengan identitas daerah, yaitu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah. Peraturan baru ini bisa diartikan bahwa pemeliharaan sastra, bahasa, dan aksara daerah menjadi suatu agenda politik. Tujuan peraturan daerah ini diterangkan sebagai berikut a. memantapkan keberadaan dan kesinambungan penggunaan bahasa, sastra dan aksara daerah sehingga menjadi faktor pendukung bagi tumbuhnya jati diri dan kebanggaan daerah b. memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa, sastra dan aksara daerah; c. melindungi, mengembangkan, memberdayakan dan memanfaatkan bahasa, sastra dan aksara daerah yang merupakan unsur utama kebudayaan daerah yang pada gilirannya menunjang kebudayaan nasional; d. meningkatkan mutu penggunaan potensi bahasa, sastra dan aksara daerah Bab II Pasal 2. Yang perlu diperhatikan dalam Peraturan Daerah ini adalah jangkauan pemeliharaan bahasa, sastra dan aksara daerah yang meliputi “penggunaan bahasa dan sastra dalam kehidupan keagamaan” Bab IV Upaya dan Ruang Lingkup Pemeliharaan, Pasal 7l. Penetapan ini berarti bahasa Sunda dianjurkan dipakai dalam kehidupan keagamaan secara legislatif. Penggunaan bahasa dalam kehidupan keagamaan dianggap sebagai faktor pendukung bagi tumbuhnya jati diri pada abad ke-21 ini. Sejak tahun 2006 sampai sekarang penulis mengadakan observasi di kawasan Pesantren Cipasung dengan bantuan Acep Zamzam Noor, seorang penyair, pelukis sekaligus aktivis sosial. Dalam kehidupan sehari-hari di kawasan Cipasung, bahasa Indonesia hampir tidak kedengaran kecuali suara televisi. Kegiatan sehari-hari semuanya berjalan dalam bahasa Sunda kecuali kita berurusan dengan pemerintahan. Pada waktu azan juga terdengar pupujian dalam bahasa Sunda. Misalnya yang berbunyi sebagai berikut Eling-eling umat Muslimin Muslimat Mari ingat umat Muslimin Muslimat Hayu urang berjamaah shalat Ashar Mari kita berjamaah sholat Ashar Estu kawajiban urang keur di dunya Benar kewajiban kita sedang di dunia Kanggo pibekeleun urang jaga di Akherat6 Untuk bekal kita berjaga di Aherat Seorang santri menyanyikan lagu pupujian untuk mengajak beribadah kepada masyarakat dalam bahasa Sunda. Di jalanan santri-santri bercakap-cakap dalam bahasa Sunda. Tetapi mereka harus belajar dan memakai bahasa Indonesia di sekolah-sekolah negeri maupun swasta, termasuk Madrasah Ibtidaiyah,, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah di kawasan Cipasung. Kalau pelajar belum memahami bahasa Indonesia pada tingkat sekolah dasar, bahasa Sunda boleh dipakai untuk mengajar menurut peraturan pendidikan. Sedangkan sekolah-sekolah sekarang harus mengajari bahasa Sunda sebagai mata pelajaran wajib tersendiri, bukan lagi pelajaran muatan lokal atau ekstra kurikulum, menurut ketentuan baru yaitu Keputusan Gubernur Jawa Barat No. tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta paduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda pada tahun 20067. Bahasa Sunda tetap digunakan dalam pengajaran agama. Pada sore hari santri belajar agama di madrasah di kawasan Cipasung. Bahasa Sunda tetap dipakai untuk mengaji. Misalnya, santri membaca matan dalam bahasa Arab, memberi tanda baca dan ngalogat dalam bahasa Sunda8. Penjelasannya biasanya diberikan 6 Catatan penulis pada bulan Agustus tahun 2007 di Cipasung. 7 Lebih lanjut silakan lihat Moriyama 2010 256-260. 8 Yahya menyatakan “aktivitas ngalogat hingga saat ini masih dilakukan oleh lebih dari satu juta santri di ribuan pesantren Sunda” Yahya 2009 363. Rupanya, tradisi pembelajaran agama ini belum diganti dengan oleh Kiai dalam bahasa Sunda, tetapi ada juga penjelasan dalam bahasa Indonesia karena adanya santri yang datang dari luar daerah berbahasa Sunda. Kalau santri akan menyanyikan pupujian, kata-katanya dalam bahasa Sunda. Boleh disimpulkan bahwa pada umumnya kegiatan mengaji dijalankan dalam bahasa Arab disertakan bahasa Sunda di kawasan pesantren Cipasung, tetapi hal ini tidak perlu dianggap agama Islam harus dipelajari dalam bahasa Sunda. Dapat diasumsi bahwa bahasa Sunda dipilih sebagai bahasa pengantar karena bahasa pertama bagi kebanyakan santri adalah bahasa Sunda. Artinya, di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah bahasa Jawa yang dipakai untuk mengaji dan di daerah perkotaan seperti Bandung bahasa Indonesialah yang digunakan karena demi kemudahan belajar mengaji. Khotbah juga demikian. Khotbah pada Jumatan di perkotaan sudah berubah dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia demi kemudahan dengan mempertimbangkan kemampuan berbahasa dari masyarakat setempat. Dalam hal ini memang bahasa Sunda tidak identik dengan Islam, tetapi rasanya tidak bisa juga lepas dari Islam. Apakah bahasa itu berfungsi semata-mata alat komunikasi yang paling mudah dipahami saja dan pemilihan bahasa semata-mata berdasarkan kebutuhan praktis saja?9 Namun, bahasa rohani tidak bisa ditukar begitu saja, apalagi bahasa mempunyai hubungan erat dengan identitas orang seperti kita lihat contoh orang Sunda di atas. Ada pula suatu pemikiran bahwa setiap bahasa mempunyai jiwa, jiwa bahasa. Misalnya, ada istilah “kotodama” atau jiwa bahasa dalam bahasa Jepang. Bahasa sendiri mempunyai kekuataan. Kata tertentu diucapkan, yang diucapkan terkabul. Oleh karenanya, bahasa bukan semata-mata alat komunikasi. Ada juga orang Sunda yang menganggap bahasa Arab dan huruf Arab suci dan lebih bermakna karena bahasa Arab adalah bahasa yang dipakai penulisan Al Quran. bahasa Indonesia. Khususnya di lingkungan pesantren di daerah penutur bahasa Sunda, terasa masih penting pemakaian bahasa Sunda untuk belajar mengaji. 9 Ada pemikiran yang menarik bahwa khutbah pada Jumatan boleh disampaikan dengan bahasa yang dipahami oleh masyarakat setempat demi efisiensi seperti pemikiran Persis atau Persatuan Islam Federspiel 2001 58, 164-165. Dalam pemikiran itu tidak mutlak bahasa Arab yang dipakai. Artinya, sejak awal abad ke-20 Persis memakai bahasa local dalam khutbahnya pada Jumatan, misalnya di Bandung sebagai tempat kelahiran Persis mungkin bahasa Sundalah yang dipakai dalam Jumatan. Dalam hal ini bahasa dapat dianggap sebagai alat komunikasi walaupun ada pemikiran tradisionalis yang kontra bahwa bahasa Arab yang harus dipakai dalam khutbah, artinya bahasa bukan semata-mata alat komunikasi. Karena bahasa Sunda adalah bahasa robani bagi orang Sunda, bahasa Sunda tidak dapat ditukar begitu saja dengan bahasa lain seperti bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Misalnya saja, lagu-lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Sunda lebih keuna hate’ menyentuh hati daripada bahasa Indonesia, apalagi lagunya lagu karawitan Sunda. Suatu contoh yang baik adalah lagu-lagu ciptaan Nano S. Misalnya, lirik dalam lagu berjudul Babar Nabi Kelahira Nabi memunculkan suasana dan perasaan yang istimewa bagi orang Sunda10. Liriknya sebagai berikut Babar Nabi Kelahiran Nabi Bismillah kecap wiwitan Bismillah adalah kata permulan Nyebat jenengan Pangeran Menyebut nama Tuhan Numawi janten kawitan karena itulah jadi asal Parentah nu maha heman Perintah yang sangat kasih sayang Gusti urang sadayana Ya Tuhan kami semua Kangjeng Nabi anu mulya Sang Nabi yang mulya Muhammad jenenganana Muhammad namanya Arab Qurais nya Bangsana Arab Qurais itu bangsanya Nabi Muhammad jungjunan urang Nabi Muhammad adalah pujian kami Nabi Muhammad pamuka jalan caang Nabi Muhammad adalah pembuka jalan terang Nabi Muhammad nabi nu linuhung Nabi Muhammad adalah nabi yang mulya Ramana Gusti Abdullah Ayahnya Raja Abdullah Ibuna Siti Aminah Ibunya Siti Aminah Dibabarkeunana di Mekah Dilahirkan di Mekah Wengi Senen taun Gajah Pada malam Senin tahun Gajah Bahasa Sunda kiranya tetap memainkan peranan penting dalam ruang pribadi dan juga kehidupan keagamaan sebagai bahasa batin. Bahasa Sunda dan Islam mempunyai hubungan “mesra”11. Bertambah pula didukung secara legislatif setelah memasuki zaman otonomi daerah. 10 Lagu Istighfar termuat dalam Video CD ciptaan Nano S. berjudul Pangdu’a Putra, 2009, penyanyi Evie Mariani. Bandung Joop Production Management. 11 Acep Zamzam Noor memakai ungkapan “Islam tapi Mesra” sebagai suatu slogan yang menantang gerakan Islam yang fundamentaris dan agresif. Biro Hukum Setda Jabar. 2003. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Pendidikan Tahun 2001-2003. Bandung. Federspiel, Howard M. 2001. Islam and Ideology in the Emerging Indonesian State, The Persatuan Islam PERSIS, 1923 to 1957. Leiden; Boston; Koln Brill. Millie, Julian. 2009. Splashed by the saint Ritual reading and Islamic sanctity in West Java, Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde 262, Leiden KITLV Press. Moriyama, Mikihiro. 2005. Sundanese Print Culture and Modernity in 19th-century West Java. Singapore Singapore University Press. -. 2010. “Bahasa Daerah dan Desentralisasi pada Masa Pasca-Orde Baru”, in Mikihiro Moriyama and Manneke Budiman eds. Geliat Bahasa Selaras Zaman Perubahan Bahasa-Bahasa di Indonesia Pasca-Orde Baru, pp. 249-274, Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia. -. 2012. “Regional Languages and Decentralisation in Post-New Order Indonesia The case of Sundanese”, in Keith Foulcher, Mikihiro Moriyama and Manneke Budiman eds. Words in Motion – Language and Discourse in Post-New Order Indonesia, pp. 82-100, Singapore NUS Press. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan. [2006]. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Serta panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda, Bandung. Pikiran Rakyat. 2005, “Kongres Basa Sunda Jangan Sampai Mubazir”. Dalam Berita Utama, Pikiran Rakyat, Rabu, 29 Juni 2005 . Diunduh pada 29 Mei 2007. Rosidi, Ajip. 1989. Haji Hasan Mustapa jeung Karya-karyana, Bandung Pustaka. -. 2004. “Perkembangan Bahasa dan Sastera Daerah”, Sundalana 3, Bupati di Priangan dan Kajian Lainnya mengenai Budaya Sunda. Bandung Pusat Studi Sunda, hlm. 141-153. -. 2006. “Mendunia Berkat Sastra Sunda”. Republika Online, Wawancara, Minggu 2 April 2006 . Diunduh pada 29 Mei 2007. Sastrahadiprawira, Memed. 1929. “Basa sareng Kasoesastran Soenda”, Poestaka-Soenda 7 dan 8, hlm. 97-101. Sumarsono, Tatang. 2006. “Setelah Era Otonomi Daerah Bagaimanakah nasib pengajaran Bahasa Sunda”. Dalam Ajip Rosidi, H. Edi S. Ekadjati dan A. Chaedar Alwasilah ed., Konferensi Internasional Budaya Sunda KIBS , Prosiding, Jilid 1.、[Jakarta] Yayasan Kebudayaan Rancagé, hlm. 69-73. Yahya, Iip Dzulkifli. 2009. “Ngalogat di Pesantren Sunda Menghadirkan yang Dimangkirkan”, in Henri Chambert-Loir ed., Sadur, Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia, Jakarta KPG; Ecole francaise d’Extreme-Orient; Forum Jakarta-Paris; Pusat Bahasa; Universitas Padjadjaran. Jajang A RohmanaThis article examines the peculiarities of one of Sundanese tafsirs or Qur’anic commentaries in West Java, Moh. E. Hasim’s Ayat Suci Lenyepaneun. Using discourse analysis approach, this study illustrates how the author arranges his interpretation in line with Sundanese culture and socio-religious background in modern Indonesia. There are some characteristics of Hasim’s Lenyepaneun nuances of Sundanese literature and nature, Sundanese daily stories and his response to social-religious discourse. All these characteristics are significant in shaping the horizon of interpretation that feels more nyunda Sundanese as well as current response in his period. This study proves that the Sundanese tafsirs is not only related to deliver messages of God, but also associated with the functionalization of Sundanese as language of sense rasa to be more pervasive into hearts and minds. Lenyepaneun represents an effort of Sundanese domestication and bridging a gap between Arabic and Sundanese. This study also reinforces an illustration of how the text of Qur’anic commentary could serve as a social commentary. It could be one example of how local Qur’anic commentary in Indonesia could be a guardian of local Islam without leaving its relevance to the modernity. Julian MillieSanctity is a concept recognized by Muslims throughout the Islamic world, and often motivates observances with highly localized characteristics. Julian Millie spent a year attending a supplication ritual in which Muslims of West Java directed their prayers to Allah through Abd al-Qadir al-Jaelani d. 1166. This man, whose tomb even today is a popular pilgrimage site in Baghdad, is widely considered the most powerful intercessor of all the saints of Islam. The supplication takes the form of reading or singing the narrative proofs of Abd al-Qadirs saintliness in a ritual context. The ritual has deep roots in the Sundanese culture of West Java. The book captures the variety of understandings that participants bring to the ritual when it is held in various contexts, including Javas largest Sufi order, religious schools and private homes. © 2009 Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde. All rights Peraturan Perundang-undangan Bidang Pendidikan TahunSetda Biro HukumJabarBiro Hukum Setda Jabar. 2003. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Pendidikan Tahun 2001-2003. Print Culture and Modernity in 19th-century West JavaMikihiro MoriyamaMoriyama, Mikihiro. 2005. Sundanese Print Culture and Modernity in 19th-century West Java. Singapore Singapore University Basa Sunda Jangan Sampai MubazirPikiran Pikiran Rakyat Dalam Berita UtamaRakyatPikiran Rakyat. 2005, " Kongres Basa Sunda Jangan Sampai Mubazir ". Dalam Berita Utama, Pikiran Rakyat, Rabu, 29 Juni 2005 . Diunduh pada 29 Mei 2007.Haji Hasan Mustapa jeung Karya-karyanaAjip RosidiRosidi, Ajip. 1989. Haji Hasan Mustapa jeung Karya-karyana, Bandung sareng Kasoesastran SoendaMemed SastrahadiprawiraSastrahadiprawira, Memed. 1929. "Basa sareng Kasoesastran Soenda", Poestaka-Soenda 7 dan 8, hlm. Era Otonomi Daerah Bagaimanakah nasib pengajaran Bahasa SundaTatang SumarsonoSumarsono, Tatang. 2006. "Setelah Era Otonomi Daerah Bagaimanakah nasib pengajaran Bahasa Sunda". Dalam Ajip Rosidi, H. Edi S. Ekadjati dan A. Chaedar Alwasilah ed., Konferensi Internasional Budaya Sunda KIBS, Prosiding, Jilid 1.、[Jakarta] Yayasan Kebudayaan Rancagé, hlm. di Pesantren Sunda Menghadirkan yang DimangkirkanIip YahyaDzulkifliYahya, Iip Dzulkifli. 2009. "Ngalogat di Pesantren Sunda Menghadirkan yang Dimangkirkan", in Henri Chambert-Loir ed., Sadur, Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia, Jakarta KPG; Ecole francaise d'Extreme-Orient; Forum Jakarta-Paris; Pusat Bahasa;
Banyak orang kesulitan mendapatkan informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda, oleh karena itu situs ini berdiri dengan tujuan memberikan informasi bagi anda terkait dengan Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang anda cari. Pada halaman ini, kami mempunyai informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang bisa Anda baca. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang Anda baca saat ini. Bila ingin menjadikan artikel Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang. Setiap orang mempunyai alasan dan kebutuhan tersendiri mengapa mencari artikel Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda di internet. Namun sayangnya, artikel Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang diminati oleh banyak orang ini sangat terbatas jumlahnya di internet. Dan untungnya selalu update artikel terbaru tentang hal-hal yang berkaitan dengan Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda. Keputusan Anda untuk mengunjungi situs sangatlah tepat. Apapun alasan Anda untuk mencari artikel tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang Anda cari. Harapan kami, Informasi tentang Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda yang disajikan di halaman ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan informasi terkait dengan Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda. Jika informasi yang disajikan di halaman ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, silahkan jelajahi website ini melalui menu atau kategori agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait Blog gaib jampe awalan bakar kemenyan bahasa sunda sesuai dengan kebutuhan Anda. =================Bopo Je WA 085879593262Praktek hari Senin jam BCARek 3920152944
Banyak orang kesulitan mendapatkan informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda, oleh karena itu situs ini berdiri dengan tujuan memberikan informasi bagi anda terkait dengan doa bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang anda cari. Pada halaman ini, kami mempunyai informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda yang bisa Anda baca. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti doa bakar kemenyan bahasa sunda yang Anda baca saat ini. Bila ingin menjadikan artikel doa bakar kemenyan bahasa sunda sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. doa bakar kemenyan bahasa sunda adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang. Setiap orang mempunyai alasan dan kebutuhan tersendiri mengapa mencari artikel doa bakar kemenyan bahasa sunda di internet. Namun sayangnya, artikel doa bakar kemenyan bahasa sunda yang diminati oleh banyak orang ini sangat terbatas jumlahnya di internet. Dan untungnya selalu update artikel terbaru tentang hal-hal yang berkaitan dengan doa bakar kemenyan bahasa sunda. Keputusan Anda untuk mengunjungi situs sangatlah tepat. Apapun alasan Anda untuk mencari artikel tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda, yang pasti kunjungan Anda di situs ini tidak akan sia-sia karena di halaman yang Anda buka dan baca ini memuat konten artikel yang lengkap yang berkaitan dengan informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda yang sedang Anda cari. Harapan kami, Informasi tentang doa bakar kemenyan bahasa sunda yang disajikan di halaman ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan informasi terkait dengan doa bakar kemenyan bahasa sunda. Jika informasi yang disajikan di halaman ini tidak sesuai dengan keinginan Anda, silahkan jelajahi website ini melalui menu atau kategori agar Anda bisa mendapatkan informasi terkait doa bakar kemenyan bahasa sunda sesuai dengan kebutuhan Anda. =================Bopo Je WA 085879593262Praktek hari Senin jam BCARek 3920152944
doa bakar kemenyan bahasa sunda