Dan aku bisa melihat betapa keras kau berusaha mempertahankan perubahan di matamu. Seperti penolakan, tapi sudah terlalu cinta. Mobil pernikahan ini terus berjalan, dan kalian melakukan sebuah persetujuan: Kau dengan agamamu. Dia dengan agamanya. Tak boleh lagi ada perbincangan perihal agama di mobil pernikahan ini. Biarkan cinta ini tetap sama. Sepertikisah pada kumpulan cerpen cinta romantis tadi, kisah cinta mereka dihalangi oleh perbedaan agama dan budaya. Pernikahan beda agama masih merupakan suatu hal yang sulit diterima di Indonesia. Biasanya saat akan menikah, salah satu dari pasangan akan pindah agama meski mungkin akan dikucilkan keluarganya. Karena itu, pasangan dalam KumpulanPenyuka Cerpen atau Novel yang Menarik (Kata-kata Mutiara) Jumat, 26 April 2013. Cinta Beda Agama --> Seseorang yang aku cintai tapi berbeda keyakinan . Gw lahir di Jakarta . Sampe gw menduduki bangku SMA pun gw di Jakarta. Alhamdulillah selama ini gw masuk negeri.Haha dengan bangga. Saat gw ingin melanjutkan kuliah, Bonyok gw nyuruh Relatedimages to Cerpen Cerita Cinta Beda Agama. Halo sobat, kali ini admin akan memberikan kalian contoh teks cerpen singkat dan strukturnya. Contoh teks tersebut yang akan diberikan kali ada beberapa tema, diantaranya yaitu persahabatan, pendidikan, dan juga cinta..Cerita sedih yang kujalani begitu memilukan. Terkadangperbedaan agama menjadi hal klise dalam suatu hubungan cinta. Mungkin misalnya, ada beberapa orang yang bunuh diri karena cintanya yang telah pergi dan meninggalkan pria. 30 Kata Kata Cinta Beda Agama Islam Dan Kristen 25 quotes cinta untuk kamu yang lagi jalani 10 06 2022 · saling mendoakan satu sama lain walau dengan keyakinan Kisahromantis kali ini bertema CINTA BEDA AGAMA , berkisahkan percintaan perempuan yang bernama Hasna dalam menghadapi perasaannya. Bagaimanakah kelanjutan . Suatu ketika malam telah tiba, aku berbaring di atas kasur tempat aku tidur sambil memainkan telepon genggam milikku. Tidak lama kemudian di salah satu sosial media ada seseorang yang ingin menjadi temanku, ia bernama Rajat Pundeer. Aku pun jadi penasaran dengannya. Lalu aku lihat profilnya, ternyata dia bukan orang Indonesia, melainkan orang India. “Mungkin dia bisa menjadi teman baikku,” ujarku dalam hati sambil tersenyum. Lalu aku konfirmasi pertemanan. Seketika aku teringat sesuatu, Aku dan Dia berbeda negara, bagaimana cara kami berkomunikasi. Benar saja, dia memulai percakapan “Hi,” lalu aku pun menjawab “Hi.” Pada saat berkenalan aku berkata jujur kepadanya bahwa aku kurang lancar berbahasa Inggris. Dia sangat baik dan dia memaklumi hal itu. Jadi setiap kali sms dia selalu menggunakan bahasa Inggris yang sederhana simple supaya aku mudah untuk memahaminya. Di mana pun aku berada kami tidak pernah putus komunikasi, kadang saat aku masih belajar di kampus. Serta saat aku berada di rumah teman, dan kadang saat dia berada di bus, di rumah pamannya ataupun saat dia sedang bermain dengan teman-temannya. Waktu terus berjalan, aku mulai merasa nyaman dengannya, pada saat itu aku di kamar. Aku tersenyum sambil berkata dalam hati “oh Tuhan, bagaimana ini bisa terjadi?” Dia berbicara ke Aku, “Jika ada pria yang beda agama denganmu, maukah kamu mengubah agamamu jika menikah nanti?”. Lalu dengan cepat aku menjawab “tidak, aku tidak bisa mengubah agamaku.” Selanjutnya dengan mimik sedih dia berkata “tapi, aku merasa nyaman denganmu, aku menginginkanmu untuk terus bersamaku.” Aku pun menjadi sedih. Aku berusaha untuk membuatnya tersenyum dengan berkata “aku juga nyaman denganmu, tenang saja aku akan terus bersamamu, hingga tuhan yang benar-benar memisahkan kita.” Suatu malam, pukul 2000 WIB aku merenung di kamar. “ya Tuhan, apa yang sudah aku ucapkan kepada Rajat kemarin? Kami berbeda agama dan negara, mana mungkin bisa bersama? Tapi dia adalah lelaki yang sangat baik, aku belum pernah menemukan lelaki sebaik dia di Indonesia. Aku hanya manusia biasa yang hanya bisa menjalani, bertemu atau tidaknya aku dengan dia biarlah menjadi keputusan Tuhan.” Sering sekali ketika kami sms membahas agama, kami menjadi sedih. Saat itu kami putuskan untuk tidak membahasnya lagi. Kami memang belum bisa bertemu, tapi kami selalu bertatap muka lewat video call. Aku menjadi kesenangan tersendiri bagi kami bisa bertatap muka. Kami paling sering bertatap muka pada saat pagi hari setelah bangun tidur dan malam hari ketika aku hendak istirahat dan ketika ia sedang berkumpul dengan keluarganya. Negara kita berbeda waktu 2 jam, jadi kadang aku sudah bangun di pagi hari, dia masih tidur, aku sudah tidur di malam hari, dia masih melek dan berbincang dengan keluarganya. Aku juga sering bertatap muka dengan kakak perempuannya, ibunya, dan teman-temannya, mereka sangat ramah. Hari-hari telah kami lewati bersama dan tak terasa hubungan kami sudah terjalin kurang lebih 3 bulan, waktu yang hanya sebentar untuk kami saling beradaptasi yang akhirnya saling tidak ingin kehilangan. Aku sedikit merenung dan berharap “aku ingin suatu saat dia mau mengubah agamanya untukku dan tinggal bersamaku di Indonesia atau aku berharap Tuhan mempertemukan aku dengan lelaki seperti dia namun dengan agama yang sama denganku dan negara yang sama pula.” Tuhan hanya satu, dan semua agama itu baik. Mencintai ciptaan Tuhan dengan agama yang berbeda tidaklah salah. Pagi ini pukul 0730 WIB aku berada di kamarku sambil menulis cerpen yang menceritakan tentang kamu dan aku, bila mengingat kisah kita yang berbeda agama ini membuat aku sedih. Tapi aku yakin pasti ada jalan terbaik untuk kita, Tuhan mendengarkan kita. Cerpen Karangan Farischa Indah MaulidiahKategori Cerpen Cinta, Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Patah Hati Lolos moderasi pada 26 March 2023 Setelah sampai di dalam gua disambut dengan baik oleh nenek kakek sama ayahnya Azka, meskipun gua baru pertama kali ketemu. “Eh ada menantuku, sini Zee duduk samping ayah” sapa ayahnya Azka “Gak boleh, Zee duduknya sama aku gak sama ayah” jawab Azka sambil gandeng tangan gue buat duduk di sebelahnya. Melihat itu nenek dan orangtua Azka langsung tertawa. Gua yang melihat itu langsung malu banget plus salting parah sama pipi gua merah kayak tomat. “Lihat buk anakmu posesif sekali sama pacarnya” ucap ayahnya sambil masih tertawa. “Helehh, ayah juga begitu ya sama ibu” jawab Azka yang tidak terima. “Sudah-sudah kok malah pada berantem” lerai sang ibu. “Oh iya namanya siapa cantik, dari tadi kok diam sama” tanya neneknya. “Nama aku Asyeilla Kenzie nek, dari kota sebelah” jawab gue sambil gugup. “Cantik namanya seperti orangnya, biasa aja jangan gugup gitu” jawab nenek sambil pegang tangan gua yang dingin banget gara-gara gugup. “Hehehe iya nek” jawab gua sambil tersenyum. “Zee belum makan siang kan, ayuk kita makan bersama, jangan sungkan-sungkan anggap saja rumah sendiri ya” ajak ibu sambil gandeng tangan gua. Gua cuman nurut aja lah yaaa, biasalah baru pertama kali ketemu masih sungkan-sungkan. “Zee kamu gak ada alergi terhadap makanan kan” tanya ibu “Enggak kok buk aku makan apa aja” jawabku dengan sopan. “Ah kalau begitu bagus, di makan semua ya ini tadi ibu yang masak sambil di bantuin Azka loh” jawab ibu. “Oh Azka bisa masak buk, kemarin aku tanya katanya gak bisa masak” tanyaku sambil melihat ke Azka. “Sebenarnya sih gak bisa masak, cuman tadi ibu gak ada temannya buat masak jadi Azka deh yang ibu ajak” jawab ibu sambil cengengesan. “Sudah-sudah nanti saja ceritanya, Sekarang kita makan dulu” sela kakek yang dari tadi diam. Setelah kita selesai makan siang, kita langsung balik ke ruang keluarga, di situ gua baru sadar kalau dari tadi kakeknya Azka ngelihatin gua terus. Gua yang lumayan peka dalam soal perasaan tau kalau kakeknya si Azka tidak suka sama gua. Perasaan gua disitu agak mulai gimana gitu, Azka yang melihat itu pun langsung tanya sambil bisik-bisik “Kenapa sayang, kok dari tadi aku lihat in kamu tidak nyaman disini” “Enggak kok biasa aja, cuman lumayan capek tadi perjalanan lumayan jauh” jawabku sambil tersenyum dan bisik-bisik. Azka cuman mengangguk doang, habis itu tangan gua di pegang, mungkin biar gua kembali nyaman lagi. Waktu menunjukkan jam 0400 setelah Shalat Ashar sama mandi di sana gua langsung minta pulang, ya tau sendiri gua disini agak lumayan gak diterima. “Kenapa cantik kok minta pulang, kenapa tidak menunggu makan malam saja” tanya ibu Azka. “Hehehe tidak apa-apa buk, di rumah nanti ada acara mankanya minta pulang” jawabku sopan sambil tersenyum. “Beneran kan tidak apa-apa..?, Kalau disini mungkin ada yang bikin kamu tidak nyaman bilang aja” tanya ibu Azka yang kayaknya tidak percaya sama alasan gua. “Beneran kok buk, di sini nyaman banget kok aku suka” jawab gua meyakinkan bahwa gua baik-baik saja. “Ya sudah hati-hati ya cantik, kalau sampai rumah kabarin yaa, dan kalau Azka ngebut tabok aja” ucap ibu sambil dada-dada ke gua sama Azka. “Iya buk” jawab gua sambil tersenyum dan dada-dada. Pas di perjalanan Azka heran kenapa gua dari tadi diam aja, tumben gitu katanya, ya soalnya gua orangnya agak pencicilan dan cerewet banget. “Kenapa sih sayang kok tumben diam aja, tidak mood ya” tanya Azka memecahkan keheningan. “Ah nggak kok sayang cuman mengantuk aja. Aku tidur dulu nanti kalau mau sampai bangunin ya” jawabku meyakinkan, dan setelah bilang begitu aku langsung menata posisi biar tidurku lumayan enak. “Ya sudah tidur aja. Nanti kalau sampai aku bangun in” jawab Azka sambil mengelus rambut gua. Pas sampai rumah gua. Gua yang sudah bangun dari sebelum sampai ke rumah gua. Azka langsung turun dan bukain gua pintu mobil dia. Gua yang langsung turun dan tidak lupa bilang makasih. “Tidak mau mampir dulu nih..?” tanya gua basa basi lah biasa. “Tidak babe, kapan-kapan saja. Habis ini mau main sama teman-teman boleh??” jawab dia “Boleh aja sih sayang, itu mah terserah kamu. Ya sudah kalau mau pulang hati-hati ya di daerah dekat wisata tadi agak rawan begal” ucap gua ngingetin dia. “Siap sayang, I Love You soo much, sudah sana masuk” jawab dia kecup kening gua “Love you more sayang” jawab gua, habis mengatakan itu gua langsung masuk ke dalam rumah sambil dadah-dadah ke dia, dia pun juga bales dadah-dadah ke gua sambil tersenyum. Setelah kejadian di rumahnya itu, gua sama Azka agak lumayan renggang. Udah jarang telfonan, jarang ke temuan, dulu mah setiap minggu kita bisa ketemu. Tapi gua juga sih jarang balas WhatsApp dia ya kan anak kelas akhir biasalah sibuk. Lima bulan kemudian gua sama dia kembali ke temuan lagi dan gua minta di mall aja, tidak mau ke rumahnya. Ya tau lah ya kenapa. Yes betul karena kakeknya yang sampai saat ini tidak suka terhadap gua. Azka mah oke-oke aja soalnya gua nggak pernah cerita ke dia. Pas ketemu dia kelihatan banget bedanya, cara di ngetreat gua dulu sama sekarang beda banget. Ya gue mah positif tingking mungkin dia langi kecapean aja sih karena kemarin habis ada acara. Ya udahlah gua bodoamat. Pas kita nonton dia lebih sering banget ngecek handphonenya. Ya sudah gua maklumin orang sibuk. Pas kita makan juga dia memilih main handphone dari pada deep talks sama gua. “Kamu lagi ngapain sih yang kok maih handphone mulu dari tadi” tanya gua yang mulai bosen. “Ini temen tanya jadi kerja apa tidak, nanti mungkin kita tidak bisa lama-lama karena aku mulai kerja lagi nanti, tidak apa-apa kan sayang” jawab dia agak gugip. “Oh ya sudah habis makan aja, kamu langsung pulang duluan aja” jawab gua yang sudah bete. “Aduh jangan bete dong sayang, beneran ini tadi si dito temennya si Azka nawarin kerjaan, dari pada aku di rumah juga gak ngapa-ngapain jadi aku terima aja” jawab dia meyakinkan gua bahwa dia nggak bohong. “Ya sudah habisin tuh makanannya biar tidak mubazir” jawab gua Habis makan dan bayar, dia langsung pamit pulang, dia mau nganterin gua pulang, tapi gua nggak mau. Setelah kejadian itu, gua sama Azka makin renggang banget. Chattingan mungkin cuman 2-3 jam doang. Ya awalnya gua mikir mungkin dia sibuk kerja, makin lama gua biarin dia kok malah slow banget responnya. Dan alasannya selalu sama sibuk. Gua yang udah capek sama kelakuan dia. Gua cari tuh nomornya si dito, dan ya cuman butuh waktu 4 jam langsung ketemu. Tanpa nunggu lama-lama gua langsung chat tuh. Tanya si Azka kemana dan lain-lain. Dan lo semua tau apa yang dito bilang. Dito bilang kalau si Azka dijodohkan sama kakeknya. Dan yang bikin gua shock banget adalah. Si Azka bilang ke teman-teman yang lain bahwa gua sama Azka sudah putus. Gilak banget kan. Disitu gua bingung harus gimana, antara kesal sama sakit hati jadi satu. Bayangkan saja 2 Minggu lagi gua sama Azka Anniversary ke 2 tahun dan gua dikasih kejutan yang bikin gua nggak tau mau bilang apa saking spesialnya. Gua bilang ke dito kalau jangan kasih tau kalau gua sudah tahu kalau dia sudah punya tunangan. Setelah mengetahui semua itu gua menghilang selama 1 Minggu buat nenangin hati sama fikiran gua. Dan disaat seperti ini yang dampingi gua ya si dito itu. Dia yang ngasih semangat buat bangkit, dia yang nangin gua kalau dunia gua bakal baik-baik saja kalau tidak ada Azka dan lain-lain. Pas dimana gua sama Azka Anniversary. Gua tau kalau dia ketemuan sama si tunangannya itu mankanya gua mau memberikan kejutan ke Azka. Gua enggak ngabarin apapun Azka, gua dijemput dito dan dianterin ke cafe dimana Azka ketemuan. Setelah gua nyiapin hati buat tidak menangis. Gua langsung samperin dia sambil bawa kue dan hadiah perpinsahan. Dan lo tau reaksi dia. Demi apa pun lucu banget. Pas gua sampai di bangku dia. Dia kelihatan panik dan gugup ngeliat gua bawa kue sambil tersenyum. Si tunangannya yang tidak tau apa-apa diam sambil ngelihatin gua. Dia yang panik langsung bilang gini ke gua “Sayang kamu kok disini dan siapa yang jemput kamu” “Happy Anniversary, oh ya ini hadiahnya dan mulai sekarang kita udah selesai, jangan tunjukkan lagi wajahmu di depan gua. Dan terima kasih atas waktunya, gua bahagia banget jujur” ucap gua sambil tersenyum. “Sayang dengerin penjelasanku dulu ini tidak seperti yang kamu fikirkan” ucap dia yang panik. “Udah tidak apa-apa Santai aja, oh ya mbak, selamat ya atas tunangannya, dijaga yang baik ya mbak, semoga langgeng sampai kakek nenek” jawab gua dengan santai. “Oh kamu siapa ya kok tau kalau aku tunangannya Azka, dan itu Happy Anniversarynya siapa..? Dan itu Azka kok manggil kamu sayang, Aku sama Azka baru tunangan 3 bulan kok” tanya si cewek. “Oh kenalin saya Zee, temannya Azka, kamu tanya aja ke Azka Happy Anniversary buat apa, dan untuk siapa, sudah ya saya pamit, terima kasih” setelah mengatakan itu gua langsung pergi menghiraukan Azka manggil-manggil gua. Pas gua keluar langsung ketemu dito yang berdiri di luar Cafe dan langsung meluk gua sambil nenangin gua. Setelah kejadian itu gua blok semua sosial media Azka dan tunangannya. Gua sudah tidak mau berhubungan lagi sama dia. Dan untuk dito dia sampai sekarang kadang ngechat buat nanyain kabar gua. Dan gua denger-denger sih kalau si Azka sudah menikah di awal tahun 2022 kemarin tapi tidak dengan si cewek tunangannya dulu itu. End Cerpen Karangan Farischa Indah Maulidiah Blog / Facebook Rischa Nama Farischa Indah Maulidiah. Kuliah di Universitas Islam Negeri Salatiga semester 3. Cerpen Perjalanan Cinta Beda Agama Part 2 merupakan cerita pendek karangan Farischa Indah Maulidiah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Mengenang Sebuah Mimpi Oleh Rahmi Semalam aku bermimpi. Dan kuanggap itu mimpi indah. Mimpi namun terasa nyata. 7 tahun lalu, aku mengenal seorang gadis. Berwajah indo, bertubuh tinggi dan langsing bak model catwalk. Kita Just a Short Story Oleh Selmi Fiqhi Perasaan gue lagi nggak karuan. Bawaannya pengen gulang-guling di kasur melulu. Apalagi kalau gue nginget-nginget kejadian siang tadi. Bisa frustasi gue! “Udah lah, Del! Lo kayak orang stres aja Bintang Antaris Oleh Yurika Bintang itu besar atau kecil? Apakah dia berada di langit yang paling tinggi? Atau ada di angkasa sana? Apakah aku mampu untuk menggapainya? mungkin tidak. Bintang itu tidak akan I Love You Oleh Pratiwi Nur Zamzani “Hari ini kita jadi ke mall kan, Fel?” “Iyalah, Ris! Masak nggak jadi?!” “Ohhh
 Ya udah kalau gitu. Gue tinggal bentar ya?!” “Kemana?,” tanya Felly dengan mendongkakkan kepalanya ke Inikah Pengorbanan Cinta Oleh Nur Aeni Fadilla Langit malam begitu indah. Di sebuah lubang persegi di atas jendelaku terlihat bintang bertaburan di langit gelap itu. Sungguh indah cahaya bintang itu. Terpikir di benakku, Ibuku mungkin ada “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" ï»żCerpen Karangan Farischa Indah MaulidiahKategori Cerpen Cinta, Cerpen Kisah Nyata, Cerpen Patah Hati Lolos moderasi pada 26 March 2023 Pertama perkenalkan nama gua Asyeilla Kenzie nama samaran ygy. Gua dulu pernah bermain yang namanya Rp Role play. Apakah lo tau Role Play??. Role Play adalah sebuah permainan yang dilakukan dengan memainkan peran sebagai orang lain di sini kita bisa menyamar sebagai idol K-Pop atau karakter idola kita. Nah biasanya permainan ini dimainkan di aplikasi Telegram, Facebook, WhatsApp dan aplikasi lainnya. Sekarang gua mulai cerita tentang pengalaman gua ya. Dulu sekitar tahun 2018-2019 gua kenal dengan permainan ini dari Tiktok. Awal-awal coba mendaftar dan ikut grup-grup Rp lainnya. Di situ gua kenalan dengan cewek yang masih sampai sekarang jadi Bestie gua hahaha. Awalnya kan gua daftar karena penasaran aja nih lama-lama kok seru eh keterusan. Sampai di mana gua kenalan sama cowok gua masih ingat tanggalnya. Pada saat itu tanggal 28 Agustus 2018 yang bernama Alvaro Azka Austin ya gua tau itu nama samaran bukan nama aslinya. Awalnya kenalan biasa sih kayak tanya orang mana, kelas berapa, masih jomblo apa enggak, dan tanya beneran cewek apa enggak. Soalnya banyak yang TG pura-pura jadi cowok/cewek. Dan mulai saat itu lah kita dekat ya istilah jaman sekarang mah PDKT hahaha. Sampai di mana pada tanggal 10 Januari 2019 dia nembak gua cuy. Gila sumpah gua gak nyangkah secepat ini dia nembak gua. Ya gua tau virtual tapi gua udah baper gila. Yang gua baperin dari dia adalah perhatiannya yang selalu ngingetin gua makan, gua Shalat ya meskipun dia Kristen sih, ngingetin gua untuk ngerjain tugas sekolah, dan perhatian lainnya deh. Dan kisah cinta gua mulus banget dah beda kalo gua pacaran sama yang se-agama pasti ada aja cobaannya. Waktu gua sama dia udah jalan 6 bulan di situ kita tukeran foto real kita tidak foto idol lagi, dan wow dia cakep banget cuy. Udah good looking, Fashionable banget, anak hits lah pokoknya. Ya otomatis gua insecure lah ya kan gua waktu itu udah dekil, gak bisa Fashion, gak hits sampek sekarang juga gitu sih hehehe. Tapi dia meyakinkan gua bahwa dia tidak memandang itu dia suka gua apa adanya. Dia juga udah nyaman sama gua. waktu itu gua percaya aja yekan soalnya udah bucin banget gua ke dia hehehe. Dan setelah gua sama dia tukeran foto itu. Kita udah makin berani untuk telfonan dan video call atau sleep call. Dan mulai saat ya di situ gua sama dia selalu bertukar cerita, fikiran, kadang ya gua minta pendapat dia tentang sesuatu. Ya pokoknya seru banget. Pernah di satu waktu pas gua telfonan sama dia ketahuan ibunya, dan ya ibunya minta kenalan sama gua lah ya. Aduh panas dingin gua, gua kira bakal dicecar sama pertanyaan yang aneh-aneh eh kok ibunya malah welcome banget ke gua. Gila si ibunya baik banget, suaranya juga lembut. Ibunya juga nyuruh gua kapan-kapan mampir ke rumah. Di situ gua cuman bisa hahaha hihi doang weh. Di situ canggung sama gerogi parah terus makin lama ngobrol banyak hal udah gak canggung lagi cerita masa kecilnya Azka dan si Azka anaknya religius banget sering ke gereja lah apalah. Dan di situ gua kek makin agak minder ya gimana ya gua kan orangnya gak religius-religius amat hahaha. Sebulan kemudian gua ketemu lah sama dia di suatu mall di Kota gua. Di situ gua sama dia nonton film romantis. Dan dia tanya ke gua “Gimana hari ini sayang”. Di situ dada gua tiba-tiba deg-degan cuy hahaha. Gua cuman bisa menjawab “lumayan berat sih, soalnya banyak tugas, kan udah kelas akhir”. Dia cuman nganguk-nganguk doang njir. Sudah selesai nonton film nya kita cari restoran karena di situ gua sama dia udah laper banget. Pas sudah ketemu restoran yang enak gua sama dia langsung pesan. Pas selesai pesan makanan. Terus kita ngobrol hal-hal random yang paling gua ingat dia bilang begini “Sayang nanti kalau nikah anak kita berarti punya dua tuhan dong”. “Ya enggak dong yang anak ikut dengan aku loh ya” jawab gua. “Loh kok gitu yang, enak itu kalo anak kita ikut kita aja biar punya dua tuhan” jawab dia gak terima. “Udah ah yang kenapa jadi bahas anak sih kita masih kecil loh” jawab gua yang udah pusing gara-gara bahas agama. Gak lama setelah itu makanan kita datang. Ya otomatis kita makan tanpa saling ngobrol yekan. 30 menit kemudian kita sudah selesai makan dan kita keluar dari restoran tersebut terus kita cari Cafe buat nongkrong. Setelah lah ketemu dan kita sudah pesan minuman dengan camilan juga terus kita cari tempat duduk yang nyaman buat ngobrol. “Sayang kamu tau kemarin aku dan teman-teman yang lain kan habis dari touring, terus pas kita pulang teman aku diomelin sama pacarnya tau” si Azka memulai percakapan. “Loh emang kenapa teman kamu diomelin sama pacarnya, pasti temanmu bawa cewek ya, apa kamu juga pas itu bawa cewek ya” Jawab gua dengan curiga. “Enggak tau sayang, tadi malam dia curhat ke aku gitu, iya yang dia bawa cewek kalo nggak salah sih itu mantannya sih, nggak ih yang demi tuhan aku sendiri, nggak bawa cewek” jawab Azka yang tidak terima gua tuduh. “Beneran nih nggak bawa cewek, kalo bawa juga nggak papa sih, soalnya kita juga LDR jadi ya nggak memungkinkan kamu di sana cari cewek” jawab gua dengan overthinking gua. “Beneran yang enggak ada cewek aku, tanya saja sih sama mama, jangan suka overthinking yang aneh-aneh deh sayang itu yang bikin kamu sakit hati sendiri” jawab dia sambil nenangin gua. Selesai sudah drama yang gue buat. Dia ngajak gua pulang sambil jalan-jalan cari angin katanya, terus kita muterin tuh Surabaya sambil berpelukan dong pasti hahaha.. Waktu menunjukkan pukul 0030 WIB kita memutuskan untuk pulang. Ya gua pulang ke rumah dan dia pulang ke rumahnya. Sehabis dia nganterin gua balik dia langsung pamit balik soalnya udah malam banget. Gua langsung bersih-bersih dan dia juga gua suruh bersih-bersih. Habis itu kita lanjut Video Call sampai tidur. Paginya kita masih biasa-biasa saja masih telfonan masih chattingan. Dan orangtuanya juga masih baik banget sama gua. Sampai tiga bulan kemudian gua dijemput diajak ke rumahnya katanya sih disuruh orangtuanya. Ya gue excited banget dong. Gua langsung siap-siap pakai gamis sama kerudung ya gua berfikir biar sopan lah ya soalnya kan gua tau di rumah orangtuanya itu ada banyak orang, ya bisa di bilang rumah buat keluarga besarnya lah. Pas gua sampai di sana semua orang matanya langsung tertuju pada gua, ya otomatis gua risih lah ya. Gua bilang aja sama dia kalau gue risih. Eh dia malah jawab gini dong “Udah lah sayang tidak apa-apa mungkin mereka kagum sama kamu”. Ya gue agak gimana gitu dong ya. Dan semakin masuk ke rumah dia. Gua dengar tantenya bilang gini ke ibunya cowok gue. “Eh itu pacarnya anakmu, kok masih cantikkan yang kemarin ya, mana sama si Azka beda tuh agamanya, nanti kalau nikah siapa yang mengalah” julid tantenya Azka “Jangan gitu lah, dia baik kok sopan juga orangnya, kalau masalah nikah dia sama Azka masih kecil kenapa pikiranmu sudah jauh sekali” jawab ibunya Azka “Yakan aku cuman tanya mbak, biasanya kalau ceweknya Islam yang cowok non-muslim, si cewek gak bakal mau mengalah Mbak” jawab tantenya Azka “Ya sudah ah sih masih jauh juga. Ngapain kamu ngurusin keluargaku. Urus saja keluargamu itu gak ada yang bener toh anakmu” jawab ibunya Azka yang sudah kesal “Apa sih tante, pacar anakmu juga non-muslim semua toh, kenapa julidin aku sama pacarku. Cantikkan juga pacarku dari pada pacar anakmu itu yang kek gitu, ngakunya muslim tapi pakaiannya kurang bahan” serobot Azka yang gedek banget, kayak ada dendam pribadi. “Udah lah sayang, jangan gitu ih gak baik” jawab gua bisik-bisik “Ibu gimana kabarnya, ayah juga gimana, baik-baik saja kan ya” sela gua yang tau tantenya Azka mau nyerocos lagi. “Kabar ayah ibu baik sayang, kamu gimana baik kan, sekolahnya lancar-lancar aja kan ya” jawab ibunya Azka dengan lembut. Si Tante yang jengah dan iri langsung pergi sambil menggerutu gak jelas. “Udah biarin aja dia, jangan di masukin hati ya bicaranya dia sudah biasa begitu” jawab ibunya Azka lagi. “Ah iya Bu gak papa kok” jawabku sambil tersenyum. “Anak pintar, Ayuk ke dalam ada ayah sama kakek nenek di sana” ajak ibunya Dan kami pun langsung ke dalam sambil bercanda tawa dan tidak lupa ngerjain Azka. Cerpen Karangan Farischa Indah Maulidiah Blog / Facebook Rischa Nama Farischa Indah Maulidiah. Kuliah di Universitas Islam Negeri Salatiga semester 3. Cerpen Perjalanan Cinta Beda Agama Part 1 merupakan cerita pendek karangan Farischa Indah Maulidiah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Mencintaimu, Pilihan Yang Tepat Oleh Aventus Purnama Dep Di hamparan bukit Sylvia sembari menatapi cakrawala, tubuhku bersandar di dekat bebatuan. Ku menanti senja di hamparan bukit itu, sambil menikmati panorama yang menghiasi bukit itu. Kucoba alihkan tatapan Surat Untuk Idaman Oleh Randy Syahrizal Sengaja aku buat surat ini untuk kenang-kenangan kepada keluargaku kelak. Siapa tahu, ya siapa yang bisa tahu persis jumlah umurku ini? Aku bisa baca tulis, dan tentu harus kupergunakan Perjuangan yang Terbuang Sia Sia Oleh Salsa Nurul Aisyah Aku, Adinda, dan Laura adalah 3 sekawan yang sangat akur, kalaupun berantem palingan juga sehari gak lebih. Karena kami telah bersahabat sejak lama kami merasa bosen kenapa persahabatan kita Salah Orang Oleh Sulastri Satu tahun telah berlalu, tapi aku belum bisa melupakan Dani yang hampir tiga tahun mengisi hati ku. Rasa rindu pada sosok dia yang menyayangi aku dan keluargaku. Sampai sekarang Express Love Part 1 Oleh Nura Cinta itu bisa dirasakan tetapi tidak bisa dilihat, seperti benda semu tetapi memiliki efek sangat luar biasa untuk kehidupan. Kebanyakan orang yang merasakan cinta bisa lupa diri dan jika “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Malang - Cinta beda agama memang cukup rumit dan harus saling memahami satu sama lainnya. Namun tak sedikit pasangan beda agama ini yang bisa mempertahankan hubungannya selama ada juga pasangan yang berakhir karena menemui jalan buntu soal perbedaan keyakinan itu. Hal itulah yang dialami oleh Deni, pria asal Malang, Jawa Timur yang berbagi kisahnya kepada Detikcom mengenai hbungannya bersama wanita pujaannya yang berbeda agama, melalui program Harta, Takhta, rangka memeriahkan hari kasih sayang atau Hari Valentine, Detikcom membuat program Harta Takhta Cerita. Acara ini dibuat untuk kamu yang punya kisah menarik bisa berupa perjuangan cinta, karier atau pun cerita hidup menarik lainnya. Nantinya, cerita paling menarik dari detikers akan dipilih untuk dibacakan oleh sederet publik figur hingga tokoh kenamaan Indonesia. Buat kamu yang sudah penasaran dan tak sabar ingin ikutan, pastikan kamu simak syarat dan ketentuan KLIK DI pasangan yang mengakhiri hubungannya. Foto Getty Images/iStockphoto/ kisah Deni selengkapnyaDear detikers ini ceritaku. Aku Deni dari Malang. "Seamin tapi tak seiman" sudah hampir dua tahun kita berpisah. Namun, kenangan masih sulit dilupakan. Aku yakin, kita masih berpura-pura kuat dan seolah-olah tak merasakan pacaran beda agama itu seru! Satu hal yang sangat istimewa ialah, kita tidak pernah mengusik kepercayaan masing-masing, malah saling support dan reminder untuk selalu dekat kepada Pencipta-Nya menjelang hari Minggu, kamu tidak segan untuk mengingatkan aku ke gereja dan saat suara adzan berkumandang, aku juga tidak segan mengingatkan kamu untuk salat kecuali PMS ya.Kalau dia masih ingat, dulu kita pernah ke Klenteng tempat ibadah Konghucu karena gabut ya. Saat itu, kita berdua memberanikan diri untuk mengikuti ibadah Konghucu, berdoa kepada apa kamu tahu doa-ku? Ya, sederhana saja, yaitu "semoga kamu selalu bahagia". Ah sial, coba saja doa-ku "semoga kita sampai pelaminan " pasti nggak bakal gini ceritanya.Deni - Malang, Jawa Timur. gaf/eny Mengapa Kita Berbeda Akhirnya genap enam bulan Brina menjalin hubungan dengan Putra,Brina yakin dia adalah pujaan hatinya,belahan sangat gembira pagi tak sabar ingin bertemu dengan dia tak satu sekolah dengan pacar kesayangannya itu,tapi jam pelajaran Olahraga dia satu tempat dengan yang bersekolah di salah satu SMA Negeri ternama di daerahnya dan Putra bersekolah di salah satu SMK jarak sekolah Brina dan Putra lumayan dekat namun mereka tidak pernah bisa ketemu,mereka hanya bisa bertemu satu minggu satu kali waktu jam olaharaga saja karena jam pulang Putra dan Brina juga tidak berdua juga termasuk hubungan jarak jauh,kata anak jaman sekarang sih LDR hehehe. “Aku harus dandan cantik didepan pangeran pujaanku”kata Brina sambil hanya berdandan cantik saat bertemu dengan pacarnya pun sudah paham kalau setiap jam olahraga dia pasti gembira lebih gembira dibanding hari-hari jangan heran lagi yaa
biasalah namanya juga ABG pasti gembira kalau mau ketemu pangerannya. “Brinaa..sarapan dulu yaa makannya udah siap nih !” teriak Mama. “Nggak usah mah..Brina udah kesiangan ini,sarapannya ntar dikantin aja”jawab Brina “Yaudah mama anter saja” “Nggak usah mah,akukan udah SMA ngga perlu diantar jemput lagi” “Ya udah deh ! Hati-hati ya ! Jangan ngebut-ngebut sayang” “Oke fix .. Brina berangkat sekolah dulu,Assalamu’alaikum” sambil mencium tangan mamanya. “Waalaikum sallam” Brina langsung tancap gas menuju benar-benar ingin bertemu dengan disekolah dia menuju lapangan sebrang karena teman-teman sudah berkumpul Putra yang biasanya berolahraga di tempat yang sama belum kelihatan datang hanya beberapa temannya olahraga hampir habis,Brina tidak juga melihat sosok Putra “Kemana pangeranku ? Tadi pagi juga ngga ada sms masuk dari dia sakit yaa..”batin jam pelajaran olahraga habis Putra belum juga kelihatan batang hidungnya,akhirnya Brina menghampiri salah satu teman Putra untuk menanyakannya. “Hei,kamu ! Tau ngga Putra kok ngga kelihatan hari ini,kemana ya dia ?” Tanya Brina dengan wajah cemas. “Oh dia Ijin hari ini,ngga tau kemana” “Oh ya udah makasih ya” “Iya sama-sama” Brina kembali ke sekolah dengan wajah murung dan khawatir kepikiran bel pulang sekolah pun Brina terlihat galau. “Assalamu’alaikum..Brina pulang mah” “Waalaikumsalam nak,cepat ganti baju terus makan yaa..udah mamah siapkan dimeja makan” “Males mah .. Ntar aja !” triak Brina sambil masuk kamar. Dalam kamar Brina melihat handphone dan tak ada satu sms,bbm atau apapun dari Putra,Brina tambah cemas karena orang yang dia sayangi tak ada kabar sama Brina menghubungi Putra lewat sms,telfon,bbm namun tak ada jawaban sama sekali hingga tak sadar dia ketiduran. *** Lima hari berlalu masih sama seperti kemarin Brina berangkat sekolah dengan wajah ini padahal waktu pelajaran salah satu guru Killer disekolahnya. Bel istirahatpun berbunyi Neta teman sebangku Brina pun bertanya karena dia tak seperti biasanya yang selalu tersenyum gembira.. “Hai sahabatku sayang .. kok murung gitu sih ! why ?? ada masalah sama Pangeran pujaan yaa..?” dengan nada sedikit mengejek “Iya nih .. Putra ngga ada kabar sama sekali ! kemana ya dia ?” “Chat dia donk ! nomernya aktifkan ?” “Aktif sih tapi ngga ada jawaban dari dia Neta !” “Yaa udah sabar aja mungkin dia ngga ada “Aah.. kamu ini Net ! masak iya anak muda ngga punya pulsa” “Hahaha.. kali ajakan Brin dia lagi bokek” “Hehehe..yaa juga sih ya” “Nah gitu dong senyum Brin ! murung mulu dari tadi,kantin yuk !” “Oke ! mari jeeng Neta” Sampai di kantin “Brin nanti malam jalan yuk ! masak malam minggu di rumah terus .. butuh refreshing niih..pusing mikir pelajaran mulu” “Yaa lihat ntar aja deh Nit ! lagi bĂȘte nih ! ngga mood ngapa-ngapain” “yaadeh nanti sms ya ! siapa tau ntar ketemu Putra..hehehe” “Ah kamu ini modus !” Setelah selesai makan mereka masuk kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya sampai bel pulang sekolah dirumah seperti biasa Brina mengurung diri dikamar dan terus melihat handphonenya menunggu kabar dari Putra namun tak ada sms,telfon,bbm atau apapun dari pacarnya itu. krriiinnggg 
 hp Brina berbunyi Dia berharap telfon itu dari Putra,tapi ternyata Neta sahabatnya. “Hallo” “Iyaa Hallo Net,ada apa?” “Gimana jadi jalan ngga nih ?” “Ngga ah males” “Ah kamu ini ngga seru !” “Iya maaf ! Besok temenin aku ke Gereja ya Net ?” “Ngapain ?” “Lihat Putra siapa tau nanti ketemu dia disana” “Iyadeh siap boss ! apa sih yang ngga buat sahabatku” “Makasih yaa .. besok pagi aku jemput kamu yaa Net” “Oke deh ! yaudah aku mau keluar dulu..bye” tuutt tuutt..telfon terputus “Sial belum jawab udah dimatiin .. Iya bye jelek” Minggu pagi yang cerah secerah hati Brina yang berharap bertemu Putra pujaan terkena panas macetnya jalanan di Ibu Kota wajah Nampak cantik dan senyum bahagia dia semangat untuk bertemu Putra. “Pagi mamah” sambil mencium pipi mamah “Pagi juga sayangku..Cantik banget anak mamah mau kemana ? Jalan sama pacar ya ?” “Nggak kok mah,mau jalan sama Neta ! mau ngerefresh otak” sambil tersenyum “Iya deh sayang..Kapan pacarnya dikenalain mamah nih ? mamah juga pengen tau,pasti tampan.” “Hehehe..iya deh mah ntar aku kenalin,iyaa pasti tampan dong mah” “Mamah tunggu yaa..” “Oke mah ! aku berangkat ya mah .. udah ditunggu Neta nih” “Iya Hati-hati yaa Brin” “Siap mah ! Assalamu’alaikum” “Waalaikumsallam” Dalam perjalanan menuju rumah Neta,Brina tak seagama dengan Putra,Brina sengaja tak memberitahukan kepada mamahnya karena pasti Orangtua tidak menyutujui hubungan mereka. “Aahh .. Fikiran apa ini ? aku sayang Putra,meskipun aku tau kemungkinan kecil untuk bersamanya” batin Brina dan Neta sampai di Gereja dimana biasanya Putra berjam-jam lamanya menunggu didalam mobil,akhirnya terlihat Putra keluar dari gembira sekali Brina melihat sang pujaan hati setelah menghilang tidak ada kabar berhari-hari,Brina berlari menghampiri Putra. “Sayang”sapa Brina. “Loh..kamu kok disini ? ada apa ?” jawab Putra dengan wajah kaget “Kamu kemana aja sih yang ? nggak ada kabar sama sekali ?” “Maaf yang aku ada masalah sama Orangtua ku !” “Masalah apa ? kenapa kamu ngga ngabarin aku sama sekali ! kamu jahat” “Sungguh aku minta maaf sayang ! Udah ya aku di tunggu papa mama,besok kita ketemu di tempat biasa jam 7 malam” Kata Putra sambil meninggalkan Brina “Tapi yang..tunggu..ah yaudah ! Oke” Brina pergi menuju mobil dan pulang. Sebeneranya Putra menghilang karena Orangtua Putra tidak menyutujui hubungan Putra dan Brina karena perbedaan agama mereka,namun Putra belum membicarakan ini kepada Brina karena tak ingin menyakiti hati Brina. *** Tepat pukul 7 malam Brina sudah di Restaurant tempat dimana mereka biasanya makan malam disana Putra pun sudah ada disana. “Hai sayang..sini” sambil melambaikan tangan kearah Brina yang kebingungan mencari Putra “Haiii..” balas Brina “Mau minum apa sayang” “Sama kayak kamu aja” “Kamu kemana aja sih kok ngilang tanpa kabar gitu aja” Tanya Brina dengan nada sedih “Maaf aku kemarin ada masalah sama Orangtua,jadi aku pengen menyendiri” “Kenapa kamu ngga bilang sama aku ? siapa tau aja aku bisa bantu kamu” “Udah ngga apa kok sayang,ayo makan dulu” “Iya sayang,eh iya mamah minta dikenalin sama kamu loh” “Iyakah ? iya besok aku main kerumahmu” “Oke sayang aku tunggu” Keesokan harinya Brina membawa Putra kerumah untuk mengenalkannya kepada Brinapun setuju jika Brina berpacaran dengan Putra,karena Putra anaknya baik,sopan,dan juga setelah bertanya tentang agama yang dianut putra, mamah Brinapun langsung tidak hancur perasaan Brina mendengar perkataan mamah. “Mamah tidak setuju kalau kamu menjalin hubungan lebih dari teman dengan dia ! Tapi mamah tidak maksa kok,mamah cuma mengingatakan semakin kamu dekat sama dia semakin berat cobaan yang kamu lewati,mamah tidak ingin kamu akhir-akhirnya akan meninggalkan agama kita”. “Mamah ngga ngerti perasaan Brina ! kita saling menghormati agama kita masing-masing mah ! ” sambil lari masuk kamar Didalam kamar Brina tak bisa membendung air matanya,menerima kenyataan kemungkinan kecil untuk mereka mereka saling menyayangi dan mencintai,tapi Brina juga tidak mungkin membantah dengan Putra,mamah papahnya pun tidak menyetujui hubungan mereka. Brina pun memutuskan untuk menjalin hubungan secara backstreet,karena Brina tak ingin putus dengan Putra,begitupun sebaliknya mereka pun sama-sama belum membicarakan kalau orangtua mereka tidak menyetujui hubungannya karena tidak ingin saling menyakiti. Sekarang genap satu tahun mereka menjalin hubungan secara backstreet,mereka pun akhirnya sama-sama memberanikan diri untuk saling berbicara tentang akhirnya memutuskan untuk berpisah karena tidak ada jalan utuk hubungan mereka,Brina dan Putra sama-sama tak ingin berpindah diteruskan untuk melangkah ke jenjang keseriusanpun tidak mungkin orangtua yang tidak menyetujui hubungan mereka kalah dengan agama ! kalah dengan berbedaan ! kalah dengan keadaan ! Setelah mereka putus tak ada komunikasi sama sekali,Brina melanjutkan studi kuliahnya di luar negeri sedangkan Putra kuliah di sudah menemukan dan nyaman dengan dunia mereka masing-masing yang berbeda hampir dua tahun Brina tinggal di luar negeri sampai suatu ketika dia bertemu dengan seseorang pria yang hadir dari broadcast dan bisa mencuri hati Brina yang lama gelap tak ada yang menerangi setelah menerima kenyataan pahit harus berpisah dengan seseorang yang sangat dia merasa nyaman dengan laki-laki yang asalnya dari Jawa itu dan seagama pula dengannya lama-kelamaan tumbuh rasa sayang dan cinta itu,akhirnya mereka menjalin hubungan yang lebih serius,setelah selesai studi kuliahnya Brina kembali ke Indonesia dan memperkenalkan laki-laki yang telah mencuri hatinya merekapun sama-sama menyetujui hubungan mereka,sampai akhirnya mereka berdua bersanding di pelaminan. Lalu apa kabar dengan Putra ? Ternyata Putra pun juga sudah menikah sebulan sebelum Brina melangsungkan pernikahannya. Walaupun saat ini Brina sudah terpikat dengan laki-laki yang saat ini menjadi pendamping hidupnya Brina tidak melupakan kenangan kisah cinta masalalunya perbedaan kadang kala menghacurkan mimpi indah tapi akhirnya pasti akan indah.

cerpen cinta beda agama